Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau meluncurkan Riau Investment Canal (RIC) yang memudahkan calon investor untuk melihat peluang investasi dan kemudahan yang diberikan pemerintah jika ingin menanamkan modal di Riau.
"RIC adalah sistem berisi potensi investasi yang dihubungkan ke pemerintah kabupaten/kota dan pemangku kebijakan terkait," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau, Evarefita pada pemaparan realisasi investasi Riau 2019, di Kota Pekanbaru, Rabu.
Untuk mengakses RIC, lanjutnya, bisa dilihat di situs resmi dpmptsp.riau.go.id yang memberikan berbagai penjelasan tentang potensi investasi di 12 kabupaten/kota di Riau. Potensi kawasan mulai dari kawasan industri, sektor perkebunan, peternakan, pertanian, perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi, minyak dan gas, jasa dan perdagangan, hingga sektor pariwisata disediakan di RIC.
Kanal tersebut juga menyediakan informasi detil kawasan industri seperti lokasinya, luas lahan yang tersedia, hingga kajian tentang kelayakan investasi komoditas andalan Riau.
Selain itu, RIC juga menunjukkan ketersediaan penunjang investasi seperti informasi aksesibilitas kawasan industri, rencana pengembangan kawasan, infrastruktur jalan, hotel, pelabuhan, bandara, hingga terminal.
"Sampai informasi tentang pabrik kelapa sawit dan berapa kapasitas produksinya juga tersedia," ujarnya.
Ia mengatakan RIC akan terus diperbarui dan membutuhkan dukungan informasi dari pemerintah kabupaten/kota untuk menyempurnakannya.
"RIC ini terus dilengkapi. Ibarat bayi merangkak dalu, berjalan, lalu berlari," katanya.
Baca juga: Investasi masuk ke Riau 2019 capai Rp41,8 triliun terbesar se-Sumatera. Begini penjelasannya
Layanan peta potensi investasi tersebut diharapkan bisa terus meningkatkan investasi di Riau. Ia mengatakan realisasi investasi yang masuk ke Provinsi Riau pada 2019 mencapai Rp41,80 triliun, mengalami kenaikan 82,58 persen dibandingkan 2018 dan menjadi yang tertinggi di wilayah Sumatera.
"Dari target investasi 2019 yang ditetapkan oleh BKPM kepada Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp24 triliun, realisasinya mencapai Rp41,80 triliun artinya 174,17 persen melampaui target yang telah ditetapkan," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk wilayah Sumatera realisasi investasi Januari-Desember 2019, Riau berada di peringkat pertama dari 10 provinsi. Untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga berada di peringkat ke-1 dengan nilai investasi Rp26,29 triliun. Sementara itu, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Riau di posisi ke-2 dengan nilai investasi sebesar 1,034 miliar dolar AS atau setara Rp15,5 triliun.
Realisasi PMA terbesar di Sumatera adalah Provinsi Kepulauan Riau dengan investasi mencapai Rp20,451 triliun. Secara nasional realisasi investasi Riau berada di peringkat enam di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.
"Ini masih menunjukkan bahwa Riau menjadi daerah potensial untuk investasi," katanya.
Baca juga: Harga minyak turun karena wabah virus corona guncang prediksi pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Riau mengalami inflasi 0,42 persen pada awal 2020, begini penjelasannya
Baca juga: Gubernur Syamsuar dorong Bank Riau Kepri perbesar pinjaman UMKM, begini penjelasannya