Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pascadisahkannya Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Riau, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku optimis target realisasi investasi mencapai Rp50 triliun pada tahun ini.
"RTRW menjadi angin segar bagi iklim investasi kita. Kita hitung angka kasarnya mencapai Rp50 triuliun, tapi saya prediksi bisa lebih, yang bisa kita kejar," ujar pria yang akrab disapa Andi Rachman itu
Untuk diketahui, setelah belasan tahun "Bumi Lancang Kuning" tak punya draft RTRW Riau, akhirnya beberapa waktu lalu "ketuk palu" dalam paripurna Ranperda RTRW Riau, hingga kini sedang diproses di Kementerian dalam Negeri RI, kemudian baru sah sebagai acuan pola tata ruang Riau.
"Selesai ini (RTRW) langsung kita proses perizinan. Perizinan menyangkut amdal (analisis dampak lingkungan) tentu bisa diproses setelah kita punya RTRW," sebutnya pula.
Sebagai informasi, investasi yang dicapai Provinsi Riau menduduki peringkat ketiga di Sumatera, dengan besaran investasi dari Januari hingga Juni 2017 mencapai Rp8,3 triliun. Peringkat pertama yakni Sumatera Selatan Rp15 triliun, dan peringkat pertama kedua Sumatra Utara mencapai Rp13,6 triliun.
Untuk di Riau sendiri, barang kimia dasar dan farmasi menjadi capaian investasi terbesar mencapai Rp3,3 triliun, makanan Rp3,1 triliun, listrik gas dan air mencapai Rp1 triliun dan juga kertas dan percetakan serta tanaman dan perkebunan.
Puluhan triliun investasi baik dari Penanaman Modal Asing ataupun Penanaman Modal dalam Negeri yang masuk ke Riau harus berada dalam antrean menunggu rampungnya RTRW setempat.
Untuk diketahui, dalam Raperda RTRW yang telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat itu mencantumkan 405 ribu hektare kawasan diholding zone atau dimasukan dalam usulan untuk diputihkan, kemudian semua SK menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan diakomodir, dimasukan pula penambahan sejumlah kawasan-kawasan proyek strategis nasional ataupun daerah seperti kawasan pertambangan, industri, lahan jalan tol dan kereta api. (ADV)