Ayutthaya (ANTARA) - Sekelompok gajah dan siswa sekolah mengadakan aksi pawai bisu di sebuah kamp gajah Thailand pada Senin untuk memberikan penghormatan dan meningkatkan kesadaran terhadap jutaan hewan yang mati dalam kebakaran hutan yang melanda di Australia.
Gajah dan pawang mereka mengangkat plakat bertuliskan "Berdoa untuk Australia," dengan gambar dan kartun binatang di pawai yang diselenggarakan oleh Ayutthaya Elephant Palace & Royal Kraal, objek wisata lokal.
"Hari ini saya ingin mengirim dukungan saya ke semua hewan liar di Australia. Saya ingin semua hewan bertahan di sana, dan saya ingin mereka semua di Australia tetap hidup," kata siswa sekolah dasar Laksaporn Loetpiriyakamol.
Pemerintah Australia menyebut krisis kebakaran hutan yang melanda negara itu "bencana ekologis", dengan sekitar satu miliar hewan terbunuh atau berisiko setelahnya.
Mereka yang terkena dampak termasuk populasi koala dan walabi, bersama dengan spesies lainnya yang terancam punah termasuk burung pemakan madu dan burung nuri tanah.
"Gajah-gajah benar-benar sedih dengan apa yang terjadi pada sepupu mereka di Australia," kata Michelle Reedy, sukarelawan asal Australia di kamp tersebut.
Gajah secara budaya punya arti penting di Thailand. Mereka adalah hewan nasional bagi kerajaan di Asia Tenggara tersebut dan penting dalam sejarah dan kesusastraan negara itu.
Penerjemah: Atman Ahdiat
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB