Pekanbaru (ANTARA) - Ekspor yang berasal dari Provinsi Riau pada periode Januari-Oktober 2019 lebih banyak ke pasar negara China atau Tiongkok dengan nilai 1,71 miliar dolar AS.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau di Pekanbaru, Rabu, ekspor nonminyak dan gas (migas) ke 10 negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,58 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Riau. Secara kumulatif nilai ekspor Riau Januari-Oktober 2019 sebesar 10,02 miliar dolar AS.
"Dari 10 negara tujuan utama, lima di antaranya memberikan kontribusi terbesar, Tiongkok (China) paling besar mencapai 1,71 miliar dolar AS atau 18,20 persen dari total ekspor," kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin.
Negara tujuan ekspor lainnya adalah India yang nilainya mencapai 1,14 miliar dolar AS (12,11 persen), Belanda 661,83 juta dolar AS (7,05 persen), Malaysia 538,73 juta dolar AS (5,74 persen), dan Pakistan 476,11 juta dolar AS (5,07 persen).
"Kontribusi kelimanya mencapai 48,17 persen, sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 16,41 persen," ujarnya.
Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor nonmigas bulan Oktober 2019 dibanding bulan September 2019, sebanyak tujuh negara mengalami kenaikan dan tiga negara mengalami penurunan.
Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Pakistan sebesar 26,25 juta dolar AS, China 11,97 juta dolar AS, Amerika Serikat 8,32 juta dolar AS, dan Malaysia 5,40 juta dolar AS.
Sedangkan penurunan ekspor terjadi ke negara India sebesar 27.91 juta dolar AS, Singapura 3,29 juta dolar AS, dan Spanyol 690 ribu dolar AS.
Ia menambahkan, dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Oktober 2019, ekspor nonmigas memberikan kontribusi sebesar 93,71 persen, sedangkan ekspor migas 6,29 persen.
Baca juga: Nilai ekspor Riau turun 25,66 persen. Begini penjelasannya
Baca juga: Riau alami deflasi tiga bulan berturut-turut, begini penjelasannya