Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat nilai ekspor daerah setempat pada Januari–Agustus 2025 mencapai 14,22 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 24,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi dalam rilis resminya di Pekanbaru, Rabu menyampaikan nilai ekspor itu didominasi non minyak bumi dan gas yang mencapai 13,44 miliar Dolar AS yang juga naik 30,39 persen dibanding periode Januari-Agustus 2024.
"Non migas menyumbang 94,51 persen dan migas 5,49 persen. Ekspor berfluktuasi dari Januari sampai April agak signifikan dan semakin meningkat dari April sampai Agustus," katanya.
Menurut sektor dikatakannya pada industri pengolahan terjadi peningkatan 30,60 persen. Begitu juga ekspor hasil pertanian dan lainnya meningkat 18 persen namun migas turun 30,68 persen pada periode Januari-Agustus 2025.
Lebih rinci lagi komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 2,65 miliar dolar AS atau meningkat 50,35 persen. Menyusul berbagai produk kimia 11,80 persen, kertas dan karton 10,66 persen, dan lainnya 18 persen.
Untuk tujuan ekspor non migas Tiongkok menjadi pangsa pasar terbesar pada Januari–Agustus 2025 terbesar senilai Rp2 miliar dolar AS. Lalu disusul India 1,3 miliar dolar AS dan Malaysia 977,39 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,96 persen.
"Pangsa ekspor non migas Tiongkok dengan presentasi 14,95 persen. Komoditasnya Pulp atau bubur kertas 59 persen sebesar 853 juta dolar AS dan sawit 538 juta AS," ungkapnya.
Sementara menurut regional ekspor ke Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 2,4 miliar dolar AS dan 1,61 miliar dolar AS.