Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat inflasi di Provinsi Riau padaNovember 2019 mengalami deflasi sebesar 0,23 persen atau tiga bulan berturut-turut sejak September 2019. Indeks harga konsumen (IHK) pada November tercatat sebesar 140,15.
"Penurunan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,92 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Misfaruddindi Pekanbaru, Riau,Senin.
Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga juga deflasi 0,05 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan, serta kelompok sandang masing-masing deflasi sebesar 0,03 persen. Selain itu, kelompok kesehatan juga deflasi 0,02 persen.
"Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,08 persen," ujarnya.
Baca juga: Riau deflasi -0,32 persen, begini penjelasannya
Komoditas yang memberi andil terjadi deflasi di Riau antara lain cabai merah, ikan serai, cabai hijau, apel, ikan tongkol, ayam hidup, cabai rawit, ketimun, batu bata dan lainnya. Sementara itu, komoditas yang memberi andil inflasi seperti bawang merah, beras, anggur, udang basah, telur ayam ras, bayam, dan minyak goreng.
"Dengan demikian inflasi tahun kalender di Riau sebesar 2,53 persen, dan inflasi year on year sebesar 2,76 persen," kata Misfaruddin.
Pada September dan Oktober, Riau sudah mengalami deflasi masing-masing -0,32 persen dan -0,07 persen.
Baca juga: Riau alami deflasi -0,07 persen pada Oktober, begini penjelasannya
BPS mendapatkan angka deflasi dengan menghitung IHK di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Semua kota tersebut mengalami deflasi, yakni di Kota Pekanbaru0,26 persen, Dumai0,12 persen dan Kota Tembilahan0,15 persen.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, lanjutnya, 18 kota mengalami deflasi. Yang tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,06 persen, diikuti oleh Kota Pangkal Pinang 0,82 persen, dan Kota Medan sebesar 0,77 persen. Sedangkan deflasi terendah di Kota Batam sebesar 0,01 persen.
Secara nasional dari 82 kota yang dihitung oleh BPS, 25 kota mengalami deflasi. Yang tertinggi juga terjadi di Kota Tanjung Pandan, diikuti oleh Kota Sorong sebesar 0,86 persen, dan Ambon 0,83 persen.
Deflasi terendah di Kota Denpasar sebesar 0,01 persen.
Baca juga: Turunnya Harga Pangan Picu Deflasi Riau 0,06 Persen
Baca juga: Riau deflasi -0,34 persen pada Februari dipicu harga pangan
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Wamendagri Bima Arya minta Pemda tingkatkan PAD untuk dorong pertumbuhan ekonomi
14 December 2024 13:34 WIB
Pertumbuhan ekonomi Jerman diprediksi akan tetap lemah pada 2025
13 December 2024 17:07 WIB
Ketua MPR sebut Prabowo Subianto bertekad bangun sektor ekonomi kerakyatan
12 December 2024 11:17 WIB
Airlangga sebut HARBOLNAS 2024 mampu dongkrak ekonomi digital Indonesia
07 December 2024 16:32 WIB
Jurnalis Riau bahas kecerdasan buatan untuk bantu menulis berita ekonomi
06 December 2024 20:26 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB