Realisasi pajak di Riau capai Rp10,5 triliun triwulan III

id Pajak,dirjen keuangan

Realisasi pajak di Riau capai Rp10,5 triliun triwulan III

Ilustrasi. (ANTARA)

Pekanbaru (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) wilayah Riau mencatat realisasi penerimaan pajak di wilayah setempat sudah mencapai Rp10,512 triliun hingga triwulan III 2019.

"Angka capaian ini sudah 59,31 persen dari target tahunan," kata Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan DJP Riau, M Agus Budisantosodi Pekanbaru, Selasa.

M Agus Budisantoso menjelaskan Riau tahun 2019 dipatok harus mampu mengumpulkan pajak sebesar Rp17,724 triliun. Sejauh ini jumlah yang mampu dikumpulkan mendekati 60 persen.

"Kami optimistisrealisasinya akhir tahun tercapai," sebutnya.

Ia merinci dari puluhan item penerimaan pajak yang tercatat, yang paling banyak adalah sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Realisasi pertumbuhan tertinggi terdapat pada Pajak Bumi dan Bangunan yang mencapai Rp1,63 triliun atau 96,77 persen dari target. Dari angka ini diketahui ada pertumbuhan penerimaan mencapai 8,61 persen dari sebelumnya yang hanya Rp1,5 triliun kini menjadi Rp1,63 triliun," tuturnya lagi.

Selain PBB, pajak penghasilan (PPh) nonmigas juga terpantau tumbuh dua persen menjadi Rp5,45 triliun atau tercapai 61 persen dari target.

Ada tiga sumber penerimaan pajak lagi, yaitu Pajak Lainnya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), dan pajak penghasilan (PPH) Migas namun pertumbuhannya minus.

Adapun rinciannya sebagai berikut, Pajak Lainnya hanya tercapai Rp83,77 miliar atau 68,88 persen dari target. Padahal periode sebelumnya tercapai Rp84,63 miliar. Sehingga pertumbuhan penerimaan Pajak Lainnya pada triwulan ini -1,03 persen dari sebelumnya,ungkapnya.

Kemudian, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) tercapai Rp3,34 triliun atau 47,93 persen dari target. Namun pertumbuhannya minus 41,32 persen.

"Lalu, penerimaan pajak penghasilan (PPH) Migas hanya mencapai Rp672 juta. Padahal sebelumnya Rp1,17 miliar. Hal ini menyebabkan pertumbuhan penerimaan PPH Migas minus 160,52 persen," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Agus, untuk pencapaian angka realisasi pajak terbesar tercatat pada bulan Juni 2019, dengan angka realisasi sebesar 41,55 persen atau Rp112 miliar dari target Rp258 miliar lebih untuk bulan itu.

"Pada Juni memang dalam catatan kami capaian bulannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lainnya di 2019," pungkasnya.

Baca juga: Pemprov Riau siapkan program pemutihan pajak kendaraan bermotor, begini penjelasannya

Baca juga: Riau berpotensi gagal salur DAK fisik Rp1,3 triliun