Surabaya (ANTARA) - Aktivis pencinta satwa menemukan sejumlah bangkai burung yang dilindungi dalam keadaan mati tergantung di salah satu pohon di hutan mangrove Wonorejo di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya).
"Suatu perilaku yang sangat tidak beradab karena burung-burung itu mati tergantung di pohon dan kakinya semua terikat," ujar aktivis Wildlife Photography Surabaya, Agus Azhari, kepada wartawan di kawasan hutan mangrove Wonorejo Rungkut Surabaya, Minggu.
Burung-burung yang ditemukan mati itu terdiri dari dua spesies, yaitu Raja Udang Biru (empat ekor) yang merupakan spesies penetap dan Cekakak Suci (satu ekor) yang merupakan burung migran asal Australia.
Ia mengaku menemukan bangkai burung-burung tersebut saat berniat memotret burung di hutan mangrove Wonorejo pada pekan lalu.
"Aktivitas saya setiap Minggu hunting foto burung, lalu melihat Raja Udang Biru terbang. Saat saya ikuti, ternyata ada di satu pohon bangkai-bangkai burung itu dalam keadaan tergantung. Saya langsung trenyuh dan sangat menyesalkan ada peristiwa itu," ucapnya.
Ia menduga kematian burung-burung itu karena tembakan senapan, karena ditemukan adanya bekas tembakan.
Dugaan tersebut dibenarkan salah seorang dokter hewan, Happy Ferdiansyah, yang mengaku telah melihat luka-luka di bagian tubuh burung.
Baca juga: IAR Indonesia : Vonis perdagangan satwa di Dumai perlu dicontoh
"Ada beberapa luka tembak yang ditemukan, jadi kemungkinan besar mati karena tertembak," katanya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, spesies Raja Udang Biru atau small blue kingfisher (SBKF) merupakan salah satu spesies dilindungi, dan masuk The IUCN Red List of Thereatened Species.
Spesies burung Raja Udang Biru merupakan spesies penetap dan berasal dari Indonesia, sedangkan spesies Cekakak Suci adalah burung yang melakukan migrasi pada saat musim dingin di daerah asalnya, Australia.
Baca juga: BBKSDA Riau evakuasi buaya muara dari kolam warga di Kampar
Baca juga: Karhutla Riau - Dua kelompok gajah sumatera liar masuk kebun warga di Riau akibat Karhutla di TNTN
Berita Lainnya
Tim gabungan BBKSDA dan PT Arara Abadi sapu jerat dan racun satwa dilindungi di Nilo Pelalawan
18 January 2024 10:17 WIB
Maraknya perdagangan satwa dilindungi dan ringannya hukuman
25 September 2023 14:17 WIB
Nyamar jadi pembeli, polisi bekuk penjual tulang harimau sumatera
20 October 2022 16:02 WIB
Sadar satwa dilindungi, masyarakat serahkan Byuku ke BBKSDA Riau
18 October 2022 19:03 WIB
Warga Kuansing serahkan Owa Ungko ke BBKSDA Riau usai dipelihara 14 tahun
27 December 2021 11:36 WIB
Paruh rangkong dijual Rp2-3 juta, pria Sumbar dibekuk di Pekanbaru
01 October 2021 11:42 WIB
Perusahaan HTI pasang kamera trap sebagai upaya turut melestarikan satwa dilindungi
18 August 2021 13:18 WIB
Waspadai penjualan satwa dilindungi di media sosial
21 July 2021 5:37 WIB