Pemko Dumai Intensifkan Penertiban Anak Punk

id pemko dumai, intensifkan penertiban, anak punk

Dumai, 30/12 (ANTARA) - Pemerintah Kota Dumai, Riau, melalui Dinas Sosial setempat berencana mengintensifkan penertiban pemuda urakan namun kreatif (punk) karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

"Langkah penertiban dilakukan dengan mengedepankan upaya persuasif dan pembinaan supaya terarah dan menjaga ketertiban umum," Kata Kadissos Kota Dumai, Pazwir, di Dumai, Kamis (30/12).

Komunitas punk di Kota Dumai, menurut Pazwir, merupakan permasalahan yang susah untuk ditekan karena selain hidup mereka yang tidak menetap, kebanyakan mereka juga merupakan perantau sehingga sulit untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

"Sementara itu, kalau kita pulangkan ke keluarga masing-masing, nanti pasti akan kembali lagi berkeliaran. Cara efektif penertiban yang akan kita lakukan adalah dengan membina dan memberikan mereka keterampilan di rumah singgah," katanya.

Dengan keberadaan anak punk di jalanan ini, menurut Pazwir, selain merusak keindahan kota, sedikit banyaknya juga sering dikeluhkan warga Dumai yang merasa terganggu dan risih dengan tindakan pemaksaan dan intervensi yang dilakukan di saat komunitas satu ini melakukan kegiatan keseharian mereka dalam mencari makan, seperti mengamen dan lainnya.

"Sebelumnya, kita sudah coba berupaya memberikan pembinaan secara langsung dan berulang memulangkan mereka ke kampung halaman masing-masing. Namun semuanya terkesan sia-sia dan tidak efektif.

Setiap diberikan pembinaan dan upaya pemulangan ke kampung halaman masing-masing, mereka muncul kembali dan bahkan bertambah banyak," paparnya.

Awal tahun 2011 mendatang, terang Pazwir, Dissos Dumai berencana melakuakan intensifitas penertiban komunitas punk dengan berkoordinasi terhadap sejumlah instansi lainnya seperti Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Perlindungan Anak.

"Nantinya, mereka yang merupakan warga Dumai akan kita pulangkan ke pihak keluarga masing-masing. Sementara mereka yang merupakan warga luar daerah, akan dibina secara berlahan serta diberikan keterampilan kerja di rumah singgah," ringkas Pazwir.