Pekanbaru (ANTARA) - Ekspor minyak dan gas (Migas) di Provinsi Riau untuk pertama kalinya pada tahun 2019 mengalami lonjakan tinggi dari 40,95 juta dolar AS pada bulan Juni naik jadi 197,96 juta dolar AS pada Juli 2019.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa, kenaikan ekspor migas pada Juli cukup fantastis karena selama tahun ini sektor tersebut mengalami tren penurunan nilai ekspor. Bahkan pada bulan Juni lalu, nilai ekspor migas turun 19,69 persen ketimbang Mei.
Kenaikan yang tinggi dari ekspor di sektor migas tersebut menjadi salah satu faktor nilai ekspor Riau naik 48,78 persen dibandingkan bulan Juni lalu.
“Nilai ekspor Riau pada bulan Juli 2019 mencapai 1,2 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan 48,78 persen dibandingkan ekspor bulan Juni 2019 sebesar 806,68 juta dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin di Pekanbaru.
Kenaikan ekspor migas paling banyak dipengaruhi oleh ekspor minyak mentah yang mencapai 171,19 juta dolar AS. Menurut dia, terjadi kenaikan 907,30 persen dibandingkan ekspor bulan Juni yang tercatat hanya 16,99 juta dolar AS.
Selain itu, ekspor industri pengolahan hasil minyak juga naik 11,71 persen, dari 23,95 juta dolar AS pada Juni menjadi 26,7 juta dolar AS pada Juli.
Meski begitu, Misfaruddin mengatakan ekspor migas pada periode Januari-Juli 2019 masih tercatat turun 67,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Ekspor migas memiliki peran sekitar 7,64 persen dari total ekspor Januari-Juli di Provinsi Riau,” ujarnya.
Baca juga: Nilai ekspor minyak mentah Riau anjlok 82,54 persen. Begini penjelasannya
Baca juga: Produksi minyak Jatim geser Riau