Belajar dari TV, dua pengangguran Pekanbaru nekat jadi "polisi"

id Polresta Pekanbaru, kriminal, Anggi Romadhoni, Polda Riau

Belajar dari TV, dua pengangguran Pekanbaru nekat jadi "polisi"

Jajaran Polresta Pekanbaru, Riau menangkap dua pengangguran jadi polisi gadungan. (HO Polresta Pekanbaru)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Sektor Lima Puluh, Kota Pekanbaru, menangkap dua pemuda pengangguran yang nekat menjadi polisi gadungan dan melancarkan aksinya untuk memeras siswa di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut.

Kapolsek Lima Puluh, AKP Sanny Handityo di Pekanbaru, Jumat, mengatakan dalam melancarkan aksinya, kedua tersangka berlagak seperti seorang polisi dan mengaku belajar dari program TV.

"Tersangka melakukan aksinya dengan menyamar sebagai polisi dengan menuduh korban membawa narkoba. Kemudian memeras mereka," katanya.

Kedua tersangka yang berhasil dibekuk tersebut adalah Putra (32) dan Yoga (19). Keduanya berhasil dibekuk medio pekan ini setelah gagal melancarkan aksinya di di Jalan Sudirman Ujung, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru.

Ia menjelaskan saat kejadian, kedua tersangka memeras seorang korban yang masih siswa sekolah itu yang diawali dengan menghentikan korban saat mengendarai sepeda motor.

Meski tak mengenakan seragam Polisi, dengan penuh percaya diri Putra dan Yogi memintai surat kendaraan bermotor korban. Korban yang tergolong masih belia itu pun ketakutan lantaran gaya dan nada bicara tersangka bak seorang anggota polisi asli.

Saat dalam kondisi ketakutan itu, tersangka meminta surat kendaraan bermotor korban. Karena mengaku tidak membawa surat kendaraan bermotor, tersangka pun meminta ponsel korban sebagai jaminan. Sementara korban diminta kembali ke rumah untuk mengambil surat dimaksud seraya diikuti kedua tersangka.

Seketika dalam perjalanan kondisi mulai sepi, tersangka selanjutnya memepet korban hingga jatuh. Tersangka pun menuduh korban membawa narkoba. Korban yang ketakutan lalu berlari menyelamatkan diri sambil berteriak. Beruntung, tak jauh dari lokasi ada polisi yang sedang patroli.

"Saat itu kebetulan ada tim Opsnal kita yang sedang patroli. Kita hampiri dan korban cerita. Petugas kita kemudian mendatangi lokasi dan dicek, ternyata mereka berdua bukan polisi," ujarnya.

Saat ini, kedua tersangka telah diamankan di Mapolsek Lima Puluh untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi menduga bahwa keduanya telah beraksi lebih dari sekali. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agar lebih waspada dengan tindakan serupa.

Baca juga: Empat polisi terbakar saat demo di Cianjur. Ini kronologisnya

Baca juga: Polisi selidiki video viral pemuda kencingi "Merah Putih"