Sempat padam, gambut di Pelalawan kembali terbakar dan meluas

id Karhutla, Riau,kampar

Sempat padam, gambut di Pelalawan kembali terbakar dan meluas

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru menyemprotkan air ke tanah gambut yang terbakar ketika terjadi kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Rabu (1/8/2019). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pd.

Pekanbaru (ANTARA) - Lahan gambut di perbatasan taman nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang sempat padam usai terbakar dalam sepekan terakhir kembali membara dan bahkan terus meluas dan hingga kini upaya pemadaman melibatkan tim gabungan baik darat dan udara terus dilakukan.

Komandan Komando Distrik Militer 0313 Kampar Letkol Inf Aidil Amin dihubungi dari Pekanbaru, Kamis, mengatakan upaya pemadaman di lahan gambut ditumbuhi semak belukar kering melibatkan seluruh personel satuan tugas gabungan.

"Kondisi cuaca kemarau saat ini memang benar-benar ekstrim hingga semua wilayah menjadi sangat panas memiliki resiko bahaya kebakaran tinggi," katanya.

Aidil langsung memimpin upaya pemadaman di Pelalawan yang secara teritorial bagian dari Kodim 0313/Kampar tersebut. Selain TNI, upaya pemadaman melibatkan personel polisi, Manggala Agni, masyarakat peduli api hingga perusahaan.

"Semua kemampuan kita kerahkan ke sini," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa beberapa hari lalu, lokasi tersebut telah padam. Namun ternyata, api masih bertahan di dasar gambut dan menjalar secara perlahan hingga muncul di lokasi berbeda serta terus meluas. "Sangat sulit diketahui dimana api akan muncul kembali," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan kebakaran yang terjadi di TNTN merupakan salah satu fokus utama Satgas Karhutla.

“Saat ini kita masih melakukan upaya pemadaman, termasuk di TNTN. Baik dari darat, maupun dari udara dengan menggunakan helicopter water bombing (bom air),” katanya.

Edwar mengaku telah memantau sejumlah lokasi yang terjadi kebakaran lahan, termasuk di kawasan TNTN. Terdapat sejumlah titik api dan kobaran api di kawasan yang seharusnya dilindungi tersebut. Belum diketahui luas lahan yang terbakar di TNTN, lantaran api masih berkobar dan belum teratasi.

Baca juga: Satgas perluas patroli Karhutla hingga hutan lindung Bukit Suligi