Riau bangun embung atasi ketersediaan air di sawah

id Berita hari ini, berita riau antara, berita riuau terkini,Riau bangun embung

Riau bangun embung atasi ketersediaan air di sawah

Pemerintah Provinsi Riau akan membangun satu unit embung di Rohul (Antaranews)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau akan membangun satu unit embung senilai Rp120 juta di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, untuk mengatasi ketersediaan air di sawah dalam menghadapi musim kering tahun 2019.

"Sumber anggaran untuk membiayai kegiatan pembangunan satu unit embung tersebut berasal dari APBN melalui tugas pembantuan," kata Aan Kusdiana, Kepala Seksi Pengelolaan Lahan dan Air, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Provinsi Riau, di Pekanbaru, Senin.

Baca juga: Pengamat Lingkungan sarankan agar perbanyak pembuatan embung atasi kemarau

Menurut Aan, dipilihnya Kabupaten Rokan Hulu sebagai daerah pembangunan embung lebih karena lahan di daerah tersebut berada pada kondisi yang rawan kekeringan.

Ia mengatakan, untuk jadwal pengerjaan fisik embung, akan segera dilakukan dan saat ini sedang dalam pengusulan pencairan anggaran karena kegiatan ini bersifat bantuan sosial (bansos).

"Diharapkan Agustus 2019 sudah bisa dikerjakan, dan satu unit embung yang dibangun di daerah tersebut minimal berkapasitas 500 meter kubik," katanya.

Ia menjelaskan embung atau tandon air merupakan waduk yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi di musim kemarau atau disaat curah hujan makin jarang.

Embung, katanya lagi, merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata.

Selain itu embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumber air irigasi pada musim kemarau. Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.

Kebijakan ini ditempuh Dinas TPHP untuk mengantisipasi puncak musim kemarau di daerah ini diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus 2019.

Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Provinsi Riau Sukisno SP menyebutkan pada Juli di wilayah Riau umumnya sudah mengalami musim kemarau, dan awal musim kemarau dimulai pada Juni, diperkirakan curah hujan terendah di bandingkan bulan-bulan lainnya.

Baca juga: Warga Desa Batang Duku dan PT SPM Bekerjasama Buat Embung

Baca juga: BPBD Siapkan Dua Embung Air Atasi Kebakaran