Pekanbaru (ANTARA) - Neraca perdagangan atau neraca ekspor impor Provinsi Riau pada kurun Januari-Mei 2019 surplus 4,19 miliar dolar AS.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, di Pekanbaru, Jumat, surplus neraca perdagangan dipicu oleh surplus sektor non minyak dan gas (migas) sebesar 3,97 miliar dolar AS dan sektor migas 220,70 juta dolar AS.
Dari sisi volume perdagangan, periode Januari-Mei 2019 juga mengalami surplus sekitar 7 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan sektor non migas sebesar 6,5 juta ton dan sektor migas sebesar 475 ribu ton.
Pada bulan Mei sendiri, neracara perdagangan Riau sudah surplus sebesar 821,43 juta dolar AS yang dipicu oleh surplus pada sektor non migas sebesar 777 juta dolar AS dan sektor migas sebesar 44 juta dolar AS.
Pada periode yang sama, ekspor non migas ke 10 negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 66,28 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau yang mencapai 4,59 miliar dolar AS. Dari 10 negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar.
“China masih yang terbesar dengan kontribusi 16,10 persen dari total ekspor nonmigas,” kata Kepala BPS Riau, Aden Gultom.
Selanjutnya India mencapai 522,61 juta dolar AS (11,36 persen), Belanda 387,95 juta dplar AS (8,44 persen), Malaysia 312,95 juta dolar AS (6,81 persen), dan Pakistan 235,73 juta dolar AS (5,13 persen).
“Kontribusi kelimanya mencapai 47,84 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 18,44 persen,” ujarnya.
Hanya saja nilei ekspor non migas pada Januari-Mei 2019 menurun 17,48 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Baca juga: Nilai ekspor minyak mentah Riau anjlok 82,54 persen. Begini penjelasannya
Baca juga: Ekspor ikan Riau capai Rp375 miliar per tahun