40 orang tewas dalam serangan udara di pusat tahanan migran di Tripoli

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara, serangan udara,40 orang tewas

40 orang tewas dalam serangan udara di pusat tahanan migran di Tripoli

Para migran duduk di sebuah pusat penahanan di Gharyan, Libya, Kamis (12/10/2017) (REUTERS/Hani Amara)

Tripoli (ANTARA) - Serangan udara pada Selasa (2/7) menghantam satu pusat penahanan untuk kebanyakan migran Afrika di pinggir Ibu Kota Libya, Tripoli, hingga menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 80 orang lagi, kata seorang pejabat kesehatan.

Jumlah korban jiwa itu adalah yang paling banyak yang dilaporkan akibat serangan udara atau pengeboman sejak pasukan Libya Timur, yang setia kepada Khalifa Haftar, tiga bulan lalu melancarkan serangan pasukan darat dan pesawat untuk merebut ibu kota Libya, yang dikuasai oleh pemerintah yang diakui masyarakat internasional.

Baca juga: Tiga orang terluka akibat serangan udara Israel ke kota Gaza

Konflik itu adalah bagian dari kekacauan di negara penghasil minyak dan gas tersebut sejak Muammar Gaddafi pada 2011 digulingkan dengan dukungan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Malek Mersek, Juru Bicara Dinas Layanan Darurat Medis, mengatakan 40 orang tewas dan 80 orang lagi cedera dalam serangan ke pusat penahanan itu di pinggir Tajoura, yang berada di sebelah kamp militer.

Pemerintah yang berpusat di Tripoli mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa puluhan orang tewas dan cedera dalam satu serangan udara, yang dituduh dilakukan oleh "penjahat perang Khalifa Haftar".

Gambar yang disiarkan memperlihatkan migran Afrika sedang menjalani operasi di satu rumah sakit setelah serangan tersebut. Beberapa migran lagi tergeletak di ranjang, sebagian berlumur debu atau bagian tubuh dibalut perban.

Libya adalah tempat keberangkatan utama bagi migran dari Afrika yang ingin menyelamatkan diri dari kemiskinan dan perang serta berusaha mencapai Italia dengan naik perahu. Tapi, banyak migran ditangkap oleh penjaga pantai Libya dengan dukungan dari Uni Eropa, yang ingin menghentikan arus migran.

Ribuan migran ditahan di berbagai pusat penahanan yang dioperasikan oleh pemerintah di Libya Barat dalam apa yang dikatakan oleh kelompok hak asasi manusia dan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dalam kondisi yang seringkali tidak manusiawi.

Baca juga: 43 Warga Sipil Suriah Tewas Akibat Serangan Udara

Baca juga: Serangan Udara Terhadap Kelompok IS di Suriah Tewaskan 30 Orang


Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah