Satgas Karhutla Riau antisipasi kemunculan titik-titik panas
Pekanbaru (ANTARA) - Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengantisipasi kemunculan titik-titik panas yang terdeteksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah itu sejak awal pekan ini.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Selasa, mengatakan hingga saat ini Satgas Karhutla masih terus siaga di wilayah rawan, terutama di wilayah pesisir Riau.
"Satgas masih terus bersiaga di wilayah rawan. Setiap ada informasi hs (hotspot/titik panas) kita tindaklanjuti dengan ground check," kata Jim.
Selain itu, Jim juga menuturkan bahwa Satgas Karhutla turut menyiagakan lima helikopter serta satu unit pesawat modifikasi cuaca yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Helikopter yang disiagakan itu diantaranya jenis Kamov KA-32, Mi8-MTV RA-22700, Mi8-MTV RA-22582, dan Sikorsky S61 N5193Y. Empat heli dari BNPB itu dipergunakan untuk operasi pengeboman air yang mampu memuntahkan 4 ton air.
Jim memastikan meskipun usai libur lebaran, tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, BPBD Riau dan instansi lainnya yang terlibat dalam Satgas Karhutla tetap menggelap operasi patroli dan penanggulangan, baik darat maupun udara. Bahkan, pada bulan Ramadhan pun tim tetap bertugas sekuat tenaga menjaga Riau bebas Karhutla.
"Patroli darat dan udara tetap dilakukan," ujarnya.
Pada awal pekan ini, BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi kemunculan titik-titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di empat kabupaten di Provinsi Riau.
Bahkan, titik panas tetap bertahan pada Selasa pagi ini. Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno mengatakan seluruh titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua.
"Dua titik panas terpantau di Bengkalis dan satu titik menyebar di Siak, Rokan Hilir dan Pelalawan," katanya.
Di Bengkalis, dua titik panas dengan tingkat kepercayaan 50-60 persen terdeteksi di Kecamatan Mandau dan Rupat. Sementara di Pelalawan, titik panas terpantau di Kecamatan Kuala Kampar, kemudian di Rokan Hilir terdeteksi di Bagan Sinembah dan satu titik di Siak terdeteksi di Kecamatan Siak Sri Indrapura.
Ia menjelaskan dari lima titik panas tersebut, satu diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Satu titik api yang berdasarkan pencitraan satelit berada pada level kepercayaan 100 persen berada di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir.
Provinsi Riau sendiri telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan lebih dari 3.000 hektare lahan di provinsi Riau terbakar selama 2019 ini. Kebakaran terluas terjadi di wilayah pesisir, seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Meranti, dan Siak. Selain itu, kebakaran juga melanda Kota Pekanbaru, Pelalawan, Rokan Hulu, Kampar, Inhil, Inhu dan Kuansing.
Baca juga: Waspada, titik-titik panas di Riau muncul lagi
Baca juga: (Vidiomakro) - Waspada, Karhutla di Riau muncul lagi
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Selasa, mengatakan hingga saat ini Satgas Karhutla masih terus siaga di wilayah rawan, terutama di wilayah pesisir Riau.
"Satgas masih terus bersiaga di wilayah rawan. Setiap ada informasi hs (hotspot/titik panas) kita tindaklanjuti dengan ground check," kata Jim.
Selain itu, Jim juga menuturkan bahwa Satgas Karhutla turut menyiagakan lima helikopter serta satu unit pesawat modifikasi cuaca yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Helikopter yang disiagakan itu diantaranya jenis Kamov KA-32, Mi8-MTV RA-22700, Mi8-MTV RA-22582, dan Sikorsky S61 N5193Y. Empat heli dari BNPB itu dipergunakan untuk operasi pengeboman air yang mampu memuntahkan 4 ton air.
Jim memastikan meskipun usai libur lebaran, tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, BPBD Riau dan instansi lainnya yang terlibat dalam Satgas Karhutla tetap menggelap operasi patroli dan penanggulangan, baik darat maupun udara. Bahkan, pada bulan Ramadhan pun tim tetap bertugas sekuat tenaga menjaga Riau bebas Karhutla.
"Patroli darat dan udara tetap dilakukan," ujarnya.
Pada awal pekan ini, BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi kemunculan titik-titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di empat kabupaten di Provinsi Riau.
Bahkan, titik panas tetap bertahan pada Selasa pagi ini. Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno mengatakan seluruh titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua.
"Dua titik panas terpantau di Bengkalis dan satu titik menyebar di Siak, Rokan Hilir dan Pelalawan," katanya.
Di Bengkalis, dua titik panas dengan tingkat kepercayaan 50-60 persen terdeteksi di Kecamatan Mandau dan Rupat. Sementara di Pelalawan, titik panas terpantau di Kecamatan Kuala Kampar, kemudian di Rokan Hilir terdeteksi di Bagan Sinembah dan satu titik di Siak terdeteksi di Kecamatan Siak Sri Indrapura.
Ia menjelaskan dari lima titik panas tersebut, satu diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Satu titik api yang berdasarkan pencitraan satelit berada pada level kepercayaan 100 persen berada di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir.
Provinsi Riau sendiri telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan lebih dari 3.000 hektare lahan di provinsi Riau terbakar selama 2019 ini. Kebakaran terluas terjadi di wilayah pesisir, seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Meranti, dan Siak. Selain itu, kebakaran juga melanda Kota Pekanbaru, Pelalawan, Rokan Hulu, Kampar, Inhil, Inhu dan Kuansing.
Baca juga: Waspada, titik-titik panas di Riau muncul lagi
Baca juga: (Vidiomakro) - Waspada, Karhutla di Riau muncul lagi