Disdik Pekanbaru tampung 200 anak imigran bersekolah di SDN

id Sd,anak imigran

Disdik Pekanbaru tampung 200 anak imigran bersekolah di SDN

Ilustrasi. REUTERS/Jose de Jesus Cortes/djo/pd.

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru siap menampung sekitar 200 anak dari keluarga imigran yang mencari suaka politik ke wilayah setempat pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada.

"Kita akan mulai menempatkan anak-anak imigran itu pada tahun ajaran baru 2019/2020," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Minggu.

Abdul Jamal menjelaskan kebijakan ini dilakukan atas perintah lewat Kemenkumham dan Kemendikbud, dimana Pekanbaru yang menjadi lokasi penampungan dan singgahnya imigran yang memiliki anak-anak usia sekolah.

"Pekanbaru diminta berpartisipasi untuk memberikan tempat bagi anak-anak imigran usia sekola agar mendapat pendidikan," tuturnya.

Sambil menunggu mendapatkan negara suaka, mereka sebaiknya bersekolah supaya menjadi masalah sosial.

"Ini merupakan tindaklanjut pertemuan di Jogyakarta di mana Pekanbaru menjadi lokasi penampungan imigran, selain Medan," katanya.

Jamal menyebutkan untuk semua biaya sekolah tentunya harus bayar dan itu ditanggung oleh Intenational Organization Migration (IOM). Ini adalah salah satu lembaga khusus imigran di PBB (UNHCR).

"Jadi, kita hanya menyalurkan atau memfasilitasi saja," ujarnya.

Jamal menambahkan tentunya syarat utama untuk anak-anak yang akan bersekolah wajib bisa berbahasa Indonesia. Selain akan ada pendampingan nantinya. Tujuannya agar anak-anak bisa berbaur dan mengikuti pelajaran. Adapun lokasi sekolah akan disesuaikan di sekitar tempat penampungan.

"Sistemnya kita titip saja. Sekolah yang disasar tentulah yang muridnya kurang. Ada yang kita titip tiga orang di satu sekolah, atau bisa lebih. Sesuai dengan jumlah yang bisa di sekolah itu," ujarnya.

Diakui Jamal, banyak sisi positif dari rencana ini. Para anak-anak ini tentu tak lagi jadi anak tanpa pendidikan. Selain itu, mereka bisa perdalam Bahasa Indonesia juga budaya kita. Sebaliknya, anak-anak SD negeri tersebut bisa pula belajar Bahasa Inggris.

"Anak-anak imigran ini kan pintar berbahasa Inggris. Nah, anak-anak kita bisa pula belajar dan saling dapat keuntungan," pungkas Jamal.

Baca juga: Ingin nyebrang secara ilegal ke Malaysia via Riau, 20 WNA Bangladesh kini ditahan di Rudenim Pekanbaru

Baca juga: Penampungan pengungsi yang rawan konflik di Pekanbaru ditertibkan, beberapa akan ditutup