Jakarta (ANTARA) - Para penyelidik internasional pada Rabu bersiap-siap memulai pemidanaan terhadap para tersangka penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas wilayah Ukraina hampir lima tahun lalu.
Tim internasional itu dipimpin Belanda dan mendapat tugas untuk mencari siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi yang dialami pesawat tersebut.
Baca juga: Begini kondisi terbaru korban helikopter jatuh di Tasikmalaya
Tim akan memberi tahu keluarga para korban soal kemajuan proses hukum pada Rabu dan kemudian memberikan pernyataan kepada media.
Stasiun penyiaran Belanda RTL dan NOS pada akhir pekan lalu melaporkan bahwa para penyelidik akan mengungkapkan nama-nama tersangka.
Sementara itu, laporan kantor berita Interfax Ukraine pada Selasa (18/6) dengan mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Olena Zerkal dalam suatu wawancara menyebutkan bahwa para penyelidik akan mengungkapkan empat nama tersangka "utama'.
MH17 ditembak pada 17 Juli 2014 di atas wilayah yang dikuasai oleh para separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Pesawat sedang terbang dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur. Seluruh 298 orang yang ada di dalam pesawat tewas.
Sebagian besar korban tragedi itu adalah warga negara Belanda.
Sebuah tim yang dibentuk pada 2014 oleh Australia, Belgia, Malaysia, Belanda dan Ukraina menemukan bukti bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh dengan menggunakan sebuah peluru kendali Rusia.
Pemerintah Rusia membantah memberikan dukungan apa pun bagi para pemberontak pro-Rusia, yang melawan pasukan pemerintah Ukraina. Rusia juga membantah terlibat dalam penembakan hingga jatuh MH17.
Tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut kejatuhan MH17 itu sebagai "tragedi mengerikan" namun mengatakan bahwa Moskow jangan disalahkan dan bahwa ada penjelasan-penjelasan lain soal apa yang terjadi dengan pesawat nahas tersebut.
Pemerintah Belanda dan Australia mengatakan bahwa mereka menganggap Rusia harus bertanggung jawab secara hukum.
Para penyelidik sebelumnya mengatakan bahwa sistem rudal yang menjatuhkan pesawat itu berasal dari Brigade ke-35 Antipesawat milik Rusia, yang berpusat di kota Rusia barat, Kursk.
Mereka mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi para pelaku orang per orang serta berupaya menyeret mereka ke meja hijau.
Belanda mengatakan Rusia belum bekerja sama dalam penyelidikan itu dan Moskow kemungkinan tidak akan menyerahkan para tersangka. Pihak berwenang Belanda mengatakan para tersangka kemungkinan akan disidang tanpa kehadiran mereka di pengadilan.
Baca juga: Pesawat Hercules Jatuh ke Jalan Puerto Rico, 9 Awak Tewas
Baca juga: Pesawat Militer Jatuh di Kuba Menewaskan Delapan Orang
Reuters:
Penerjemah: Tia Mutiasari
Berita Lainnya
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB
Sejuta warga Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal dalam 200 hari konflik
25 April 2024 15:11 WIB
Kapolri dukung penuh Kementan dalam wujudkan ketahanan pangan
25 April 2024 15:04 WIB
Kanwil Kemenkumham Riau bersama BSK gelar FGD Kompleksitas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri
25 April 2024 14:58 WIB
Melihat upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Nelayan di Papua
25 April 2024 14:22 WIB
Liga Arab desak Dewan Keamanan PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
25 April 2024 14:03 WIB
Elaine Widjaja tampil mendominasi pada kejuaraan golf internasional di Sumut
25 April 2024 13:40 WIB