Pasir Pengaraian, Riau 27/9 (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, memperketat pengawasan di daerah yang berbatasan dengan sejumlah Provinsi dan Kabupaten tetangga guna mengantisipasi aksi teror yang kemungkinan masuk ke daerah Rohul.
"Untuk mengantisipasinya maka kita harus perketat setiap daerah perbatasan agar aksi-aksi teror tidak masuk ke wilayah Rohul", kata Kapolres Rohul, Adang Suherman, Senin.
Dia menjelaskan, untuk memperketat daerah perbatasan itu, pihaknya telah menurunkan 40 personil polisi serta 20 personel TNI, dan 10 personel Brimob yang di tempatkan di lima pos kawasan pintu masuk dan seluruh perbatasan di Rohul.
"Untuk 20 personil TNI dan 10 Berimbo itu hanya kebetulan yang berjaga di sejumlah perusahaan di Rohul, tapi tetap kita minta untuk membantu pengamanan, sebab sebegian besar mereka berada didaerah perbatasan", ujarnya.
Menurut dia, personel polisi juga telah dilengkapi dengan empat pucuk senjata api pada setiap pos pengamanan.
Empat senjata itu terdiri dari dua pucuk senjata laras pajang Roger mini SB serta dua pucuk senjata laras pendek pendek jenis Revolver.
Sejumlah polisi itu telah disiagakan di lima Pos pengamanan yakni, di Desa Tandiat, Desa Mahato Kecatan Tambuasai, Desa Jurong Kecamatan Bonai Darussalam, dan Kecamatan Tandun dan Kecamatan Kabun.
"Masing-masing pos di Rohul itu berbatasan dengan daerah provinsi maupun kabupaten lain", katanya.
Kapolres Rohul, juga mengatakan telah meingkatkan pengamanan melalui anggota polisi yang betugas di seluruh polsek serta Pos Polisi, Koramil di sejumlah pintu-pintu masuk ke kabupaten Rohul dan Propinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Rohul.
Ia mengimbau, kepada jajaran polisi di tingkat kepolisian resor (polres) hingga kepolisian sektor (polsek) diminta untuk mewaspadai berbagai bentuk potensi kerawanan teroris di tiap daerah.
"Apabila ada yang mencurigakan, saya minta langsung diperiksa," katanya.