Dumai (ANTARA) - Kota Dumaipada Rabu pagi diselimuti asap kotor atau jerebu akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang banyak terjadi di daerah pesisir Provinsi Riau.
Pemantauan ANTARA, jerebu kebakaran hutan dan lahan pada Rabu pagi menjelang pukul 09.00 WIBmasih tampak pekat dan berbau, sehingga membuat jarak pandang terbatas. Data BMKG Stasiun Pekanbarumenyatakan kota pelabuhan itu ditutupi asap sehingga jarak pandang menurun hingga tinggal dua kilometer.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai,Afrilagan, menyatakan bahwa laporan Tim Karhutla Dumai pada Selasa (19/3) ada tujuh titik api baru kebakaran hutan dengan luas terbakar mencapai 32,5 hektare.
Tujuh lokasi baru karhutla ini sedang diupayakan pemadaman dan pendinginan oleh Tim Karhutla Dumai, dan total luasan kawasan hutan dan lahan terbakar sejak Januari 2019 hingga kini sudah mencapai 168,75 hektare.
"Penambahan 32,5 hektare, maka jumlah total luas areal terbakar yang lama 136,25 hektare, kini menjadi 168,75 hektare," kata Afrilagan, Rabu.
Baca juga: 165 titik panas indikasi Karhutla terdeteksi satelit di Riau
Kawasan hutan terbakar yang baru berkobar ini, yaitu, Jalan Atan Jalaluddin Kelurahan Teluk Makmur 2 hektare, Jalan Parit Ibrahim 5 hektare dan Jalan Parit Masjid 3 hektare dan Jalan Pelajar di Kelurahan Guntung 5 hektare.
Kemudian, Jalan Siliwangi atau Arifin Ahmad Kelurahan Tanjung Palas 2 hektare, Jalan Parit Saru (Simpang T) RT 08 Kelurahan Bangsal Aceh 15 hektare dan Jalan Budi Arif Kelurahan Mekar Sari setengah hektare.
"Upaya pemadaman dan pendinginan juga dilakukan di dua lokasi titik lama kebakaran hutan, yaitu di Jalan Tuanku Tambusai Perum Dumai Baru seluas setengah hektare dan Jalan Datuk Madan Kelurahan Tanjung Palas 1 hektare," sebutnya.
Baca juga: Dinkes Dumai bagikan 1.200 masker antisipasi jerebu Karhutla
Dinas Kesehatan Kota Dumaimengaku masih memiliki stok masker 20 ribu lembar untuk dibagikan ke masyarakat umum, pegawai pemerintahan dan pelajar guna mengantisipasi gangguan kesehatan pernafasan akibat asap.
"Kita masih ada stok 20 ribu masker untuk dibagikan ke masyarakat dan pelajar jika kualitas udara kurang sehat dampak dari kabut asap," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Dumai dr Hafidz Permana.
Pada Selasa (19/3), Dinkes Dumai sudah menyebarkan 1.200 lembar masker di Kecamatan Medang Kampai karena melihat wilayah itu terdampak jerebu atau asap karhutla cukup pekat dan membuat kualitas udara tidak membaik, alias kurang sehat, terutama pada pagi hari.
Diberitakan Antara, BPBD Provinsi Riau menyatakan luas karhutla terjadi di wilayah ini sejak awal Januari hingga medio Maret 2019 mencapai 2.038 hektare.
"Terluas di Kabupaten Bengkalis mencapai 1.045,43 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Edwar merinci, total luas lahan terbakar di Bengkalis lebih dari 1.000 hektare, Rokan Hilir lahan terbakar tercatat hingga 294 hektare, Dumai 146 hektare, Kepulauan Meranti 216,4 hektare dan Siak 139,75 hektare, Pelalawan 46 hektare, Indragiri Hilir 66,1 hektare dan Indragiri Hulu 31,5 hektare.
Baca juga: Diprotes di UNRI soal Karhutla, Gubernur Riau tetap semangati mahasiswa
Baca juga: Riau "ekspor" asap Karhutla ke Sumatera Utara
Berita Lainnya
Kabut asap pekat selimuti Dumai, warga terlihat belum gunakan masker
23 March 2024 23:19 WIB
Karhutla terjadi di perbatasan Bengkalis-Dumai, dua heli bantu padamkan
22 March 2024 14:54 WIB
Riau status siaga darurat karhutla
14 March 2024 4:37 WIB
Gawat, kebakaran lahan mulai landa Dumai
20 February 2024 20:20 WIB
Terdakwa pembakar lahan 360 hektare di Dumai divonis bebas
23 January 2024 21:27 WIB
Polres Dumai ungkap empat kasus karhutla
22 May 2023 17:34 WIB
Angin kencang dan cuaca terik sulitkan pemadaman karhutla di Dumai-Bengkalis
04 May 2023 12:56 WIB
20 saksi diperiksa terkait Karhutla di perbatasan Dumai-Bengkalis
04 May 2023 10:38 WIB