86 titik panas indikasi Karhutla terdeteksi di Riau
Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hasil citra satelit pada Selasa pagi menunjukan ada 86 titik panas terdeteksi di Provinsi Riau, yang menjadi indikasi awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno dalam pernyataan pers yang diterima Antara mengatakan, total ada 88 titik panas di Pulau Sumatera pada Selasa ini, dan Riau mendominasi karena 86 titik di daerah tersebut.
RInciannya adalah di Kabupaten Rokan Hilir ada 23 titik, kemudian Bengkalis (22), Dumai (22), Kepulauan Meranti (7), Pelalawan (3), Indragiri Hilir (3), dan Siak (2).
Baca juga: Satgas Karhutla Riau ajak masyarakat shalat Istisqa meminta hujan
Dari jumlah itu, sebanyak 66 titik diduga kuat adalah titik api kebakaran karena tingkat keakuratan di atas 70 persen. Lokasinya paling banyak di Rokan Hilir ada 19 titik, kemudian Dumai (18), Bengkalis (17), Meranti (4), Indragiri Hulu (4) dan Pelalawan (2).
Potensi kebakaran pada lahan gambut di Riau hari ini sangat tinggi hujan sangat minim. Pada pagi hingga siang, BMKG memprakirakan cuaca cerah berawan.
Potensi hujan dengan intensitas ringan yang bersifat lokal dan tidak merata terjadi pada malam hari. Itu pun hanya di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
Sedangkan di daerah pesisir yang banyak terdapat titik api seperti Bengkalis, Rokan Hilir, dan Dumai, potensi hujan tidak ada.
Baca juga: Karhutla di Bengkalis menjadi perhatian Internasional
Suhu udara juga mendukung memicu kebakaran karena berkisar 23 hingga 35 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah Utara ke Timur dengan kecepatan 10 sampai 36 kilometer/jam.
Provinsi Riau kini berstatus Siaga Darurat Karhutla hingga akhir Oktober 2019. Data terakhir Satgas Karhutla menyatakan, kebakaran lahan gambut di Riau sejak Januari sudah lebih dari 1.700 hektare.
Upaya pemadaman sudah dilakukan dari darat, udara dan teknologi modifikasi cuaca untuk hujan buatan.
Baca juga: Kebakaran lahan terjadi di konsesi perusahaan sawit Riau
Baca juga: Polisi selidiki Karhutla Riau di konsesi perusahaan sawit di Pelalawan
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno dalam pernyataan pers yang diterima Antara mengatakan, total ada 88 titik panas di Pulau Sumatera pada Selasa ini, dan Riau mendominasi karena 86 titik di daerah tersebut.
RInciannya adalah di Kabupaten Rokan Hilir ada 23 titik, kemudian Bengkalis (22), Dumai (22), Kepulauan Meranti (7), Pelalawan (3), Indragiri Hilir (3), dan Siak (2).
Baca juga: Satgas Karhutla Riau ajak masyarakat shalat Istisqa meminta hujan
Dari jumlah itu, sebanyak 66 titik diduga kuat adalah titik api kebakaran karena tingkat keakuratan di atas 70 persen. Lokasinya paling banyak di Rokan Hilir ada 19 titik, kemudian Dumai (18), Bengkalis (17), Meranti (4), Indragiri Hulu (4) dan Pelalawan (2).
Potensi kebakaran pada lahan gambut di Riau hari ini sangat tinggi hujan sangat minim. Pada pagi hingga siang, BMKG memprakirakan cuaca cerah berawan.
Potensi hujan dengan intensitas ringan yang bersifat lokal dan tidak merata terjadi pada malam hari. Itu pun hanya di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
Sedangkan di daerah pesisir yang banyak terdapat titik api seperti Bengkalis, Rokan Hilir, dan Dumai, potensi hujan tidak ada.
Baca juga: Karhutla di Bengkalis menjadi perhatian Internasional
Suhu udara juga mendukung memicu kebakaran karena berkisar 23 hingga 35 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah Utara ke Timur dengan kecepatan 10 sampai 36 kilometer/jam.
Provinsi Riau kini berstatus Siaga Darurat Karhutla hingga akhir Oktober 2019. Data terakhir Satgas Karhutla menyatakan, kebakaran lahan gambut di Riau sejak Januari sudah lebih dari 1.700 hektare.
Upaya pemadaman sudah dilakukan dari darat, udara dan teknologi modifikasi cuaca untuk hujan buatan.
Baca juga: Kebakaran lahan terjadi di konsesi perusahaan sawit Riau
Baca juga: Polisi selidiki Karhutla Riau di konsesi perusahaan sawit di Pelalawan