Manggala Agni: Karhutla Dumai dan Bengkalis Mulai Berhasil Dipadamkan
Pekanbaru (Antaranews Riau) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah pesisir Provinsi Riau, tepatnya di Kota Dumai dan Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, mulai berhasil dipadamkan setelah melalui proses pemadaman selama satu minggu.
“Kebakaran yang di Dumai dan Rupat hari ini sudah proses pendinginan, semoga hari ini bisa selesai semua,” kata Kepala Daerah Operasi (Kadaops) Manggala Agni Dumai, Jusman kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Manggala Agni adalah unit khusus pemadam kebakaran di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Manggala Daops Dumai terdiri dari 60 personel, yang wilayah tugasnya meliputi Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.
Baca juga: Karhutla di Dumai Sulit Dipadamkan, MPA Keluhkan Kurang Peralatan
Jusman menjelaskan, kebakaran di Dumai tepatnya berlokasi di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai. Kebakaran sudah berlangsung selama lima hari terakhir dengan luas sekitar 5-6 hektare (Ha).
Kendala di lapangan adalah lokasi kebakaran lahan gambut sangat jauh dari akses jalan, kurang lebih sekira 10 kilometer dari akses jalan besar Dumai-Sei Pakning. Satu regu Manggala Agni banyak dibantu oleh Masyarakat Perduli Api (MPA) Teluk Makmur di lokasi tersebut.
“Lokasinya memang jauh, tapi kami yakinkan pada MPA ini harus dikejar apinya karena kalau dibiarkan akan semakin meluas,” ujarnya.
Sedangkan kebakaran di Bengkalis berlokasi di Desa Teluk Lece Kecamatan Rupat. Pulau Rupat merupakan wilayah yang terpisah, berbentuk pulau dari pusat Kota Bengkalis.
“Kebakaran di Rupat sudah berlangsung selama seminggu, luasnya sekitar 50 hektare di belukar dan ada juga sawit yang tidak dipelihara,” katanya.
Proses pemadaman di Pulau Rupat melibatkan MPA setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis dan satu regu Manggala Agni yang terdiri dari 15 orang.
Meski kebakaran di dua lokasi tersebut relatif bisa dijinakan, namun Jusman tidak bisa menjamin bahwa lahan gambut daerah pesisir Riau bakal bebas Karhutla.
“Di daerah pesisir Riau ini memang beda, angin kencang dan panas sepanas-panasnya. Hujan ada sedikit waktu malam Tahun Baru Imlek tapi itu pun hanya gerimis dan tak bisa untuk menampung air satu jeriken,” kata Jusman.
Baca juga: (Vidiomakro) - Waspada, Karhutla di Riau muncul lagi
Baca juga: FERT Siap Antisipasi Karhutla Selama El Nino
“Kebakaran yang di Dumai dan Rupat hari ini sudah proses pendinginan, semoga hari ini bisa selesai semua,” kata Kepala Daerah Operasi (Kadaops) Manggala Agni Dumai, Jusman kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Manggala Agni adalah unit khusus pemadam kebakaran di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Manggala Daops Dumai terdiri dari 60 personel, yang wilayah tugasnya meliputi Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.
Baca juga: Karhutla di Dumai Sulit Dipadamkan, MPA Keluhkan Kurang Peralatan
Jusman menjelaskan, kebakaran di Dumai tepatnya berlokasi di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai. Kebakaran sudah berlangsung selama lima hari terakhir dengan luas sekitar 5-6 hektare (Ha).
Kendala di lapangan adalah lokasi kebakaran lahan gambut sangat jauh dari akses jalan, kurang lebih sekira 10 kilometer dari akses jalan besar Dumai-Sei Pakning. Satu regu Manggala Agni banyak dibantu oleh Masyarakat Perduli Api (MPA) Teluk Makmur di lokasi tersebut.
“Lokasinya memang jauh, tapi kami yakinkan pada MPA ini harus dikejar apinya karena kalau dibiarkan akan semakin meluas,” ujarnya.
Sedangkan kebakaran di Bengkalis berlokasi di Desa Teluk Lece Kecamatan Rupat. Pulau Rupat merupakan wilayah yang terpisah, berbentuk pulau dari pusat Kota Bengkalis.
“Kebakaran di Rupat sudah berlangsung selama seminggu, luasnya sekitar 50 hektare di belukar dan ada juga sawit yang tidak dipelihara,” katanya.
Proses pemadaman di Pulau Rupat melibatkan MPA setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis dan satu regu Manggala Agni yang terdiri dari 15 orang.
Meski kebakaran di dua lokasi tersebut relatif bisa dijinakan, namun Jusman tidak bisa menjamin bahwa lahan gambut daerah pesisir Riau bakal bebas Karhutla.
“Di daerah pesisir Riau ini memang beda, angin kencang dan panas sepanas-panasnya. Hujan ada sedikit waktu malam Tahun Baru Imlek tapi itu pun hanya gerimis dan tak bisa untuk menampung air satu jeriken,” kata Jusman.
Baca juga: (Vidiomakro) - Waspada, Karhutla di Riau muncul lagi
Baca juga: FERT Siap Antisipasi Karhutla Selama El Nino