Batam (Antaranews Riau) - Kapal tanker Eastern Glory hanyut dan menabrak Jembatan Nara Singa yang lebih dikenal dengan nama Jembatan 2 Barelang di Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Saksi mata, Dorani, mengatakan tanker itu hanyut dibawa arus kencang hingga menabrak jembatan, kemudian tersangkut dan sulit dilepas.
"Kapalnya nyangkut, sampai sekarang belum bisa dilepas," kata Dorani.
Baca juga: Polres Dumai Bekuk Lima Perampok Kapal Tanker
Kapal tunda nampak berupa menarik tanker menjauh dari jembatan, namun hingga kini masih menyangkut.Menurut Dorani, arus kencang mulai melanda perairan setempat sekitar pukul 13.00 WIB. Arus kencang itu terjadi saat air laut surut sehingga sulit memindahkan kapal.
"Sampai sekarang masih surut dan arus kencang sekali," kata dia.
Ia menduga, sebelum hanyut dan menabrak jembatan, tanker sedang bersandar di pelabuhan yang lokasinya dekat dengan jembatan. Namun ia enggan memastikan.
Baca juga: Tabrak Kapal Tanker, 2 ABK Tugboat Hilang di Perairan Rupat
Sementara itu, Kasubdit Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Taofan, mengatakan MT Eastern Glory dengan agen kapalnya PT Jaticatur Niaga Trans berlayar dari Malaysia dan tiba di Batam sejak 4 September 2018.
"Nama terminalnya Jagad Energy," ujarnya.
Menurut dia, Jagad Energi merupakan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS). "Untuk kronologi lengkapnya sedang kita minta dari pihak agen kapal," katanya.
Taofan menuturkan tim BP Batam sudah turun ke lokasi untuk melihat kerusakan di jembatan dua Barelang karena kejadian tersebut.
Baca juga: Garuda Indonesia Sebut Keterisian Pekanbaru-Batam 84 Persen