Pekanbaru,(Antaranews Riau) - Kepolisian Resort Rokan Hilir, Provinsi Riau menyegel 15 hektare lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih yang terbakar hebat pada awal 2019.
"Sudah dipasangi garis polisi, langsung dilakukan oleh Satreskrim Polres Rokan Hilir. Selama dipasangi garis polisi lahan ini dalam penyelidikan dan tidak boleh diolah," kata Kepala Polsek Tanah Putih, Kompol L Simatupang dihubungi Antara dari Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa kebakaran lahan di Tanah Putih, tepatnya Desa Mumugo terjadi dalam tiga hari terakhir. Lahan gambut kering yang didominasi semak belukar serta sebagian diantaranya telah ditanami Nanas tersebut masih terbakar dan sulit untuk dikendalikan.
Baca juga: Baru awal tahun 2019, kebakaran lahan sudah hanguskan belasan hektare di pesisir Riau
Baca juga: Potensi Karhutla 2019 Bakal Meningkat Karena El Nino
Terlebih lagi, dia mengatakan selama proses pemadaman dengan melibatkan tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tim kesulitan mencari sumber air.
"Air sangat sulit, besok kami baru akan membuat sumur di sekitar lokasi kebakaran. Untuk sementara ini kami hanya membuat blok agar api tidak meluas," ujarnya.
Lebih jauh, Simatupang menjelaskan bahwa lahan yang terbakar merupakan lahan milik masyarakat. Sementara, si pemilik lahan sendiri tidak berada di desa tersebut. "Ini juga masalahnya, pemilik lahan tidak ada ditempat, kami sudah koordinasi dengan kepala desa untuk melacak pemiliknya," jelasnya.
BPBD Riau menyatakan seluas 15 hektare lahan gambut di wilayah Rokan Hilir terbakar dalam tiga hari terakhir dan hingga kini masih terus berupaya dipadamkan.
"Benar, ada kebakaran disana sekitar 15 hektare. Tim gabungan terus berjibaku melakukan pemadaman," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Edwar mengaku terkejut dengan adanya insiden kebakaran di awal tahun, yang bahkan belum genap 48 jam memasuki tahun 2019 ini. Untuk itu, ia mengatakan insiden kebakaran ini harus segera diinvestigasi dan menemukan aktor utama pelaku pembakaran lahan gambut yang terkenal sulit dikendalikan tersebut.
"Harus segera investigasi, siapa pelakunya. Lahannya punya siapa sebelum banyak kebakaran. Jangan sampai nanti meluas ke lahan yang lain," pintanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Rokan Hilir akibat minimnya hujan yang terjadi di wilayah tersebut dalam satu dasarian terakhir. Dasarian merupakan istilah yang digunakan BMKG untuk menunjukkan rentang waktu 10 hari.
"Analisa kita dalam satu dasarian terakhir memang sangat minim hujan di Rohil," kata Staf Analis BMKG Pekanbaru, Bibin.
Untuk itu, ia meminta agar hal tersebut dapat diantisipasi karena kemungkinan munculnya titik panas dan titik api lainnya cukup tinggi diawal tahun ini.
Provinsi Riau pada 2018 lalu berhasil menekan angka Karhutla dan mencegah terjadinya bencana kabut asap. Meski begitu, sedikitnya 5.000 hektare lebih lahan di wilayah itu hangus terbakar. Rokan Hilir merupakan salah satu wilayah yang mengalami kebakaran terhebat sepanjang tahun 2018 lalu.
Berita Lainnya
Simulasi penghitungan suara Pilkada Rohil, Kapolres tekankan pentingnya situasi kondusif
15 November 2024 11:07 WIB
Polres Rohil gencarkan sistem pendinginan jelang pesta demokrasi
14 November 2024 12:05 WIB
Kapolres Rohil pimpin pengamanan pagar betis debat Paslon Pilkada
13 November 2024 11:13 WIB
Dukung program Asta Cita Presiden, murid SD di Rohil makan siang bergizi
12 November 2024 10:52 WIB
Polres Rohil pantau personel dalam sistem pendinginan Pilkada
11 November 2024 10:54 WIB
Tekan potensi konflik, Kapolres Rohil temui dua peserta pilkada
10 November 2024 12:38 WIB
TNI-Polri lakukan sistem pendinginan di Rokan Hilir, wujudkan pilkada aman dan kondusif
09 November 2024 10:22 WIB
Kapolres Rohil minta paslon Pilkada tertibkan pendukung jelang debat terbuka
08 November 2024 11:13 WIB