Pekanbaru,(Antaranews.Riau) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dan Polda Riau menyebar ratusan personel ke tujuh titik lokasi yang diperkirakan menjadi pusat konsentrasi masyarakat untuk merayakan pergantian tahun.
"Ada tujuh titik yang diperkirakan menjadi pusat keramaian pergantian tahun yang kita amankan malam ini," kata Kepala Urusan Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhianda kepada Antara di Pekanbaru, Senin malam.
Ia menjelaskan ke tujuh titik tersebut diantaranya adalah Purna MTQ, Jalan Gadjah Mada, Jalan Diponegoro, ruang terbuka hijau Pekanbaru, Stadion Kaharudin Nasution, Stadion Utama Riau, dan Alam Mayang Pekanbaru.
Selain menyebar petugas ke tujuh titik tersebut, dia menjelaskan terdapat personel lainnya yang juga dikerahkan untuk pengamanan tempat ibadah serta pusat keramaian serta sejumlah lainnya patroli di jalanan.
Hingga pukul 21.30 WIB, dia mengatakan tidak banyak aktivitas masyarakat dalam menyambut tahun baru. "Sampai sekarang belum ada peningkatan kendaraan di jalan. Masih normal. Biasanya pukul 23.00 WIB nanti," ujarnya.
Perayaan pergantian tahun di Kota Pekanbaru berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tak banyak masyarakat yang merayakan pergantian tahun di luar rumah, seperti yang jamak terjadi. Hal ini menyusul keluarnya surat edaran Pemprov Riau berupa imbauan kepada seluruh elemen masyarakat, untuk tidak merayakan momen pergantian tahun.
Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dalam surat edaran bernomor 210/SE/2018 tertanggal 28 Desember 2018, menjelaskan imbauan tidak merayakan pergantian tahun, untuk merespons kejadian bencana alam dan musibah yang terjadi di beberapa wilayah, salah satunya Tsunami Banten dan Lampung pekan lalu.
Surat resmi itu ditembuskan ke beberapa pihak jajaran pemda seperti Sekretaris DPRD Riau, pejabat eselon II, direktur rumah sakit, kepala Satpol PP, pimpinan universitas, ketua ormas, paguyuban, dan masyarakat luas.
Terdapat empat poin utama berupa imbauan Gubernur Riau untuk masyarakat dalam menghadapi momen tahun baru 2019. Pertama tidak merayakan tahun baru dalam bentuk hiburan, menyalakan kembang api, membakar petasan, dan meniup terompet.
Kedua dianjutkan kepada pemilik dan pengelola tempat hiburan, untuk tidak membuka kegiatan pada saat pergantian tahun.
Ketiga, mengisi malam tahun baru dengan kegiatan ibadah sesuai agama masing-masing, khusus yang beragama Islam agar melaksanakan dzikir Istighosah, dan doa selamat terhindar dari bencana.
Keempat, kepada orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak turun ke jalan dan tempat hiburan yang dapat mengganggu ketenteraman, keamanan, dan ketertiban masyarakat.
Selain itu, Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada sebelumnya juga mengimbau agar tidak ada perayaan berlebihan, termasuk aksi konvoi jalanan saat perayaan tahun baru 2019 mendatang.
"Saya minta jangan ada konvoi yang justru nantinya akan merugikan diri sendiri dan orang lain," kata Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada.
Ia mengatakan bahwa perayaan pergantian tahun sah-sah saja dilakukan. Namun, dia mengimbau agar dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan, atau bahkan hingga menggangu orang lain.
Berita Lainnya
Polda Riau cek kelangkaan solar di SPBU
18 December 2024 17:25 WIB
Polda Riau limpahkan dugaan korupsi kredit BRI ke jaksa
17 December 2024 19:35 WIB
Polda Riau ungkap peredaran narkoba untuk tahun baru hingga ke NTB
16 December 2024 14:54 WIB
Kapolsek Rupat dampingi Ditpolairud Polda Riau saat Sambang Nusa di pulau terluar
13 December 2024 13:10 WIB
Cek kesipan Operasi Lilin 2024, Ditlantas Polda Riau tinjau jalan rusak di Inhil
12 December 2024 15:56 WIB
Ditpolairud Polda Riau sambangi pulau terluar di Rupat Utara
10 December 2024 12:53 WIB
Hana Hanifah akan kembali dipanggil Polda Riau terkait dugaan SPPD fiktif
06 December 2024 15:23 WIB
Polda Riau kejar aset terkait SPPD fiktif hingga ke Sumbar, diduga pakai nama orang lain
04 December 2024 14:55 WIB