Perusahaan Sawit Malaysia Minamas Dukung Penyelenggaraan Asian Games Tanpa Asap

id perusahaan sawit, malaysia minamas, dukung penyelenggaraan, asian games, tanpa asap

Perusahaan Sawit Malaysia Minamas Dukung Penyelenggaraan Asian Games Tanpa Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perusahaan kelapa sawit asal Malaysia, Minamas Plantation, menyatakan mendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII-2018 dengan mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Pulau Sumatera agar pesta olah raga itu bisa berlangsung lancar tanpa gangguan bencana asap.

"Kami tetap komitmen tinggi untuk mendukungnya (Asian Games), bahkan pemadam kebakaran kami selalu dipercaya oleh Polisi dan TNI," kata CEO Region Minamas Plantation, Azmi Jafar di Kota Pekanbaru, Jumat.

Minamas merupakan anak perusahaan Sime Darby Plantation asal Malaysia, yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Minamas Plantation didirikan pada bulan April 2001 dan beroperasi di delapan provinsi dengan total luasan areal konsesi 268.261 hektare.

Luas area perkebunan di Sumatera mencapai sekitar 88 ribu ha, di Provinsi Aceh, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

Ia menjelaskan Minamas Plantation bersama anak usahanya sejak tahun 1985 telah melaksanakan komitmen melakukan praktik perkebunan yang ramah lingkungan dengan menerapkan Kebijakan "Zero Burning".

Melalui komitmen tersebut Perusahaan melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi kebakaran melalui pembangunan 72 menara api yang tersebar di beberapa lokasi diseluruh unit usaha (Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi) dengan rata-rata ketinggian menara api mencapai 15 meter serta memasang "Fire Index" papan pengumuman di sekitar operasi untuk memastikan bahwa semua karyawan selalu waspada terhadap risiko untuk terjadinya kebakaran.

Setiap perkebunan melengkapi alat-alat pemadam kebakaran di seluruh unit usaha yang dipersyaratkan oleh pemerintah melalui Unit Kerja Presiden Untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Minamas bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat melalui masyarakat peduli Api (MPA). Saat ini telah mencapai 10 anggota MPA yang difasilitasi dan dan dilatih perusahaan.

Perusahaan saat ini terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama. Pemantauan dilakukan setiap hari melalui sistem Plantation Location Intelligent Universal Management (PLATINUM) dengan menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk dapat mendeteksinya dengan cepat.

Seluruh titik api yang terdeteksi akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan prosedur yang sama juga diterapkan dalam standar operasional Perusahaan.

"Saya bisa katakan selama beberapa tahun belakangan ini tidak ada kebakaran lahan di area kami," katanya.

Untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan, Minamas Plantation telah mengimplementasikan program pencegahan kebakaran berbasis desa dengan menggandeng tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Riau (LPPM-UR),Universitas Lambung Mangkurat (LPPM-ULM) dan Universitas Jambi (LPPM-UNJA).

Masyarakat desa yang berbatasan langsung dengan perusahaan mendapatkan pendampingan dalam menjalankan praktik pertanian berkelanjutan dengan kebijakan zero burning.

"Hasil yang didapat sangatlah positif, dengan jumlah kejadian kebakaran di luar kebun yang berbatasan langsung dan sekitar areal konsesi perusahaan mencapai titik nol," ucap Azmi.

Implementasi program ini dijalankan dalam bentuk pendampingan masyarakat desa, pelatihan, dan disertai dengan pembekalan tentang pencegahan dan penanganan kebakaran lahan.

Dalam program ini, LPPM-UR, ULM & UNJA telah menempatkan peneliti, ilmuwan dan mahasiswa di lokasi-lokasi proyek.

Mereka hidup berdampingan dengan masyarakat, mengidentifikasi faktor-faktor sosial-ekonomi, dan mengevaluasi pendekatan apa yang paling tepat sasaran untuk dapat diterapkan di wilayah bersangkutan.

Ke depannya, program-program tersebut akan diperluas ke wilayah-wilayah unit usaha perusahaan di mana sering didapati hot spot atau wilayah rawan kebakaran.

Hingga kini tercatat sebanyak 19 desa telah menjadi Desa Mandiri Cegah Api di bawah program Universitas Riau, Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Jambi. "Perpanjangan program ini terus dilakukan dan saat ini kerja sama dengan Universitas Sriwijaya untuk program yang sama kembali dilaksanakan dengan jumlah lima desa yang akan mendapatkan pendampingan," katanya.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII pada Agustus 2018 dengan lokasi pertandingan akan digelar di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.

Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah memerintahkan agar penyelenggaraan Asian Games jangan sampai terganggu kabut asap kebakaran terutama di Pulau Sumatera.

Bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan pernah terjadi yang terakhir paling parah pada 2015, hingga menyebabkan asap terkirim ke negara tetangga Singapura dan Malaysia.

Bencana asap itu telah melumpuhkan sebagian besar aktivitas masyarakat dan membuat hubungan diplomatik dengan negara jiran sempat memanas.*