Pemko Pekanbaru Anggarkan Rp72 Miliar Untuk Dapatkan Prediket Kota Laik Anak, Kok Poinnya Masih Rendah?

id pemko pekanbaru, anggarkan rp72, miliar untuk, dapatkan prediket, kota laik, anak kok, poinnya masih rendah

Pemko Pekanbaru Anggarkan Rp72 Miliar Untuk Dapatkan Prediket Kota Laik Anak, Kok Poinnya Masih Rendah?

Retmon Bensal Putra

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru menganggarkan dana sekitar Rp72 miliar pada 2018 untuk mendukung upaya daerah tersebut dalam meraih predikat Kota Laik Anak.

"Kita sudah menganggarkan dana hingga Rp72 miliar untuk predikat ini," ucap Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Ahmat, di Pekanbaru, Selasa.

Ahmad menjelaskan bahwa hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Pemko Pekanbaru mendapatkan alokasi dana tersebut. Namun Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan lah yang kemudian mendapatkan jatah paling besar. Ia menambahkan bahwa hal ini berdasarkan sejumlah kegiatan dari dua OPD tersebut yang bersentuhan lansung dengan anak-anak.

Namun sayangnya masih ada beberapa OPD yang belum menyerahkan bukti fisik kegiatan yang berkaitan dengan anak-anak tersebut. Sehingga akibatknya poin penilaian terhadap prediket Kota Laik Anak Pekanbaru masih jauh dari target. Sebagai informasi, target ataupun milai poin yang harus dicapai oleh Pemko Pekanbaru ialah sebanyak 700 poin, sedangkan sampai saat ini baru terkumpul 252 poin saja.

"Kalau dibiarkan kan sayang juga. Susah payah bikin kegiatan tapi tidak dinilai," imbuhnya.

Lebih jauh Ahmad menjelaskan bahwa hingga kini masih terdapat beberapa OPD yang kurang memahami alokasi dana kegiatan yang menyentuh dengan anak-anak tersebut. Alhasil beberapa OPD tersebut malah membantah telah memiliki anggaran khusus untuk anak-anak tadi.

Ia mencontohkan untuk tahun 2017, pihak Pemko menggelontorkan dana sebesar Rp37,8 miliar untuk dana pendukug kegiatan OPD yang berkaitan dengan anak-anak. Namun dalam pelaporan kegiatan tidak dijelaskan penggunaan dana tersebut. Hal ini diketahui setelah pihak Bappeda melakukan pemeriksaan terhadap berbagai kegiatan yang telah dilakukan tersebut dan ditemukan sejumlah kegiatan yang memang diperuntukkan kepada anak-anak.

"Misalnya kegiatan pemberian gizi untuk balita. Itu kan jelas-jelas kegiatan utuk anak-anak, tapi tidak ditulis dalam penjabaran kegiatan," terangnya.

Ahmat berharap agar sejumlah OPD tersebut dapat mengkaji ulang berabagi kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut. Sehingga upaya pihak Pemerintah Kota dalam mendapatkan Kota Laik Anak dapat tercapai.***4***