Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Pekanbaru Panam mencatat 60 persen sopir gojek dalam jaringan (Daring) di wilayah setempat belum terdaftar jaminan sosial di BPJS Ketenagakerjaan.
"Kalau di Pekanbaru hanya 40 persen yang sopir gojek dan grab yang baru menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan, " kata Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Panam Wisnu Eko Prihartono di Pekanbaru, Jumat.
Wisnu Eko menjelaskan hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran pribadi pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) untuk melindungi diri dengan jaminan jika terjadi kecelakaan kerja.
Menurut Wisnu Eko Prihartono mereka yang tergolong kepada pekerja Bukan Penerima Upah, mandiri dan lepas harus dengan kesadaran sendiri untuk mendaftarkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Apalagi khusus kepada sopir gojek daring yang sangat tinggi risiko kerja seperti kecelakaan di jalan raya, kami anjurkan agar segera mendaftarkan dirinya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerjaan. Sebenarnya mereka bisa kami cover walau bekerja serabutan, yang penting mendaftar, " ujar Wisnu.
Walau diakui Wisnu secara institusi BPJS Ketenagakerjaan sudah ada MoU dengan operator aplikasi gojek dan grap secara nasional, namun untuk kepesertaan tetap sopir ojek daring yang membayar iuran bulanannya dan ditindaklanjuti di daerah masing-masing.
"Mereka tergolong BPU karena bekerja sebagai mitra gojek atau grap bukan karyawannya," tutur dia.
Karena itu ia menghimbau komunitas gojek dan grap di Pekanbaru untuk mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, agar saat terjadi cidera bekerja bisa ditanggung biaya pengobatannya.
Sementara itu salah satu sopir gojek Pekanbaru, Yulianto Parhusip yang me jadi korban kecelakaan saat bekerja merasa bersyukur sudah mendaftar menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.
Ia yang alami patah kaki harus dioperasi bisa terbantu dengan biaya BPJS Ketenagakerjaan.
"Kalau tidak ada BPJS Ketenagakerjaan dari mana saya mampu bayar biaya operasi kaki saya, " ujar Yulianto Parhusip.
Ia bersyukur bisa mendaftar sebagai anggota, dan mengajak kepada rekan sejawatnya yang kini masih banyak belum terdaftar BPJS Ketenagakerjaan.
Kalau saya gak salah kami yang tergabung dalam gojek ada 2.000 an, tetapi masih banyak belum jadi anggota BPJS Ketenagakerjaan," pungkasnya.