Pekanbaru, (Antarariau.com) - Akademisi Universitas Riau menyebut kebakaran lahan gambut yang terjadi di Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, dalam beberapa pekan terakhir mencapai 1.224 hektare.
"Kami yakin dengan data yang kami peroleh. Estimasi luas lahan gambut terbakar di Meranti 1.224 hektare," kata Dr Sigit Sutikno ST, MT kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Angka yang dikeluarkan oleh akademisi yang tergabung dalam tim restorasi gambut daerah (TRGD) tersebut jauh lebih tinggi dibanding data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.
Berdasarkan data dari BPBD Riau per tanggal 26 Februari 2018, luas kebakaran lahan Meranti, tepatnya di Desa Lukun hanya 213 hektare.
Sigit menjelaskan data kebakaran gambut yang ia peroleh tersebut berdasarkan pemetaan yang dilakukannya selama 15 hari, sejak tanggal 9 hingga 24 Februari 2018.
Ia menjabarkan data tersebut diperoleh melalui sejumlah metode. Diantaranya adalah menggunakan drone atau pesawat tanpa awak jenis UAV Drone DJI Phantom-4 Pro. Drone tersebut diterbangkan dengan ketinggian 100 meter dengan resolusi 2 sentimeter.
Selain itu, dosen Fakultas Teknik Universitas Riau tersebut juga menggunakan analisis Citra Satelit Landsat 8 serta menggunakan Global Positioning System.
Dia mengungkapkan telah diperoleh estimasi kebakaran yang mencapai lebih dari 1.224 hektare atau 600 persen lebih luas dibanding data dari BPBD, yang merupakan bagian dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla Riau.
Sigit yang menjelaskan hal itu saat diskusi melibatkan sejumlah pihak dalam upay restorasi gambut di Kota Pekanbaru mengatakan dirinya memaklumi jika data yang dikeluarkan berbeda. Namun, dia menyatakan bertanggung jawab penuh terkait perhitungan luas lahan yang terbakar di Meranti tersebut.
"Kalau data beda-beda saya maklumi. Kemudian tadi kenapa data BPBD dengan kita kok beda jauh, saya mengatakan kami memiliki justifikasi data berdasarkan metode yang kita lakukan. Jadi estimasi kita 1.224 hektare," ujarnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan kepada Antara, terlihat lokasi kebakaran cukup jauh dari pemukiman. Selain itu, lahan terbakar juga berlokasi sekitar 42 kilometer dari pilot project Badan Restorasi Gambut.
Menariknya, data yang disampaikan oleh Sigit juga jauh lebih besar dibanding dengan data total luas kebakaran lahan yang terjadi di seluruh Riau.
BPBD menyatatan hingga tanggal 26 Februari 2018, data kebakaran di seluruh wilayah Riau yang mencakup 11 kabupaten kota seluas 731,5 hektare. Data BPBD tersebut juga mewakili data dari Satga Karhutla Provinsi Riau.
Perwakilan BPBD Riau Kamarulzaman, secara terpisah, mengatakan bahwa sejak 2015 lalu memang terjadi perbedaan data total luas Karhutla di Provinsi Riau.
Namun, sejak 2016 hingga seterusnya, dia mengatakan data luas Karhutla sepenuhnya bersumber dari BPBD dan Satgas. Secara umum, Kamarulzaman menolak dan mempertanyakan data tersebut. ***4***
Berita Lainnya
Beda dengan Gubri, Wagubri Edi Natar dukung Alfedri-Husni di Pilkada Siak
03 September 2020 22:29 WIB
Melanie Subono hadir dengan nuansa yang beda di "Enjoy Saja"
08 August 2020 15:39 WIB
Beda dengan Donald Trump, PM Jepang Shinzo Abe dukung WHO soal virus corona
18 April 2020 11:59 WIB
Karhutla Riau - KLHK : Luas karhutla Riau 30 ribu hektare. Beda dengan data BPBD
09 September 2019 12:36 WIB
BMKG: Tidak Terekam Titik Panas di Riau, Beda dengan Sebelumnya
21 March 2016 13:30 WIB
Beda dengan Pemkab, DPRD Rohil Dukung Pelabuhan Bagan Siapiapi Dibongkar
27 February 2016 0:00 WIB
Yuk Tampil Beda dengan Koleksi Batik Bertema Imlek ini
02 February 2016 19:18 WIB
Ayo Girls Tampil beda dengan Double Eye Liner 2016 ini
05 January 2016 15:51 WIB