Bulog Riau-Kepri Klaim Sudah 1000 Ton Beras Digelontorkan Untuk Meredam Kenaikan Harga

id bulog riau-kepri, klaim sudah, 1000 ton, beras digelontorkan, untuk meredam, kenaikan harga

Bulog Riau-Kepri Klaim Sudah 1000 Ton Beras Digelontorkan Untuk Meredam Kenaikan Harga

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau-Kepri menyatakan sudah 1.000 ton lebih beras kualitas medium program Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah atau OP-CBP, yang digelontorkan sebulan lalu terjual di pasar.

"Dari distribusi yang dilakukan ke pasar-pasar tradisional dan pasar pencatatan Bulog gelontorkan 1.000 ton lebih, " kata Kepala Bulog Divre Riau - Kepri, Awaludin Iqbal kepada antara di Pekanbaru, Senin.

Awaludin Iqbal menjelaskan jumlah tersebut masih jauh dari prediksi yang diperkirakan dimana Bulog sudah mencadangkan 6.000 ton OP-CBP pada awal Januari 2018.

Namun demikian sebut Awaludin Iqbal ini artinya kenaikan harga beras yang dikhawatirkan terus akan melanda pasar Riau sedikit teredam dengan adanya program OP-CBP tersebut.

Meski demikian sebut dia Bulog akan terus melakukan OP-CBP hingga batas belum ditentukan.

"Yang pasti hingga harga beras di pasar Riau kembali ke titik normal dan stabil, " ujar Awaludin Iqbal.

Seperti diketahui sebelumnya pemerintah pusat secara nasional serentak melalui gudang Bulog meluncurkan gerakan OP-CBP ke pasar guna meredam kenaikan harga beras pada awal tahun.

Selain juga menyikapi musim panen yang masih akan berlangsung pertengahan tahun.

Tujuannya untuk menyediakan kebutuhan beras dengan mudah dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp9.850 per kilogram.

Beras yang digelontorkan ini kualitas medium di ecer dengan harga Rp9.850 per kilogram.

Dengan pendistribusian beras medium ini ke pasar maka diharapkan mampu meredam kenaikan harga bahkan menurunkan yang biasanya terjadi Desember sampai Januari.

Untuk proses pengeceran Bulog sudah bekerjasama dengan puluhan para pedagang kebutuhan pokok di pasar tradisional se Riau, juga Rumah Pangan Kita (RPK) yang telah menjadi mitra.

Mereka harus memasang spanduk bertanda khusus untuk penjualan dan mencantumkan harga sesuai HET RpRp9.850, sehingga mudah diketahui masyarakat.

Selain juga untuk memudahkan pengawasan jika ada yang mencoba menyelewengkan program tersebut dilapangan.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ingot Achmad mengakui bahwa pertengahan Januari telah terjadi kenaikan lagi pada harga beras kualitas premium.

Setelah sebelumnya akhir Desember sudah alami kenaikan sekitar Rp100-Rp1.000/kg.

"Kenaikan ini terjadi untuk beberapa jenis beras seperti beras asal Palembang dengan merek Belida dan juga Topi Koki, serta Ramos asal Sumatera Utara, " tuturnya.

Ia merinci untuk beras Belida dan beras Topi Koki masing-masing naik Rp100/Kg dari harga sebelumnya Rp12.500/Kg menjadi Rp12.600/Kg. Selanjutnya beras Ramos naik Rp1.000/Kg nya dari harga Rp13.000 /Kg kini menjadi Rp14.000/ Kg.

Sementara untuk beras jenis Pandan Wangi dan Mundam dan Anak Daro asal Sumbar tidak naik.

"Masing-masing di harga Rp14.000 dan Rp13.500/ kg nya," imbuhnya.