Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru menyatakan baru 16.818 warga setempat dari 20.467 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dirilis Kementerian Sosial RI miliki kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) e-voucher.
"Untuk yang ada kuota dari BRI hanya 16.818 sedangkan data KPM Pekanbaru ada 20.467," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos dan Pemakaman Kota Pekanbaru, Netty Ennita di Pekanbaru, Kamis.
Netty Ennita menjelaskan program BPNT baru dilaksanakan Kota Pekanbaru tahun 2017, dimana bank BRI ditunjuk sebagai penyalur bantuan dan penerbit kartu e-voucher belanja tersebut.
Dana yang disalurkan juga mekanismenya melalui sistem transfer ke rekening masing-masing KPM yang datanya disesuaikan dengan hasil validasi Kemensos.
Masalahnya sebut Netty sejauh ini belum semua quota yang diterbitkan Kemensos menerima kartu dari BRI.
"Sejauh ini baru 16.818 KPM yang sudah aktif memungsikan BPNT dari kemensos, " ujarnya.
Sisanya sekitar 3.000 lebih warga yang didata Kemensos layak mendapatkan BPNT tidak memiliki kartu e-voucher BRI. Otomatis mereka tidak mendapatkan transferan bantuan pada tahun lalu.
Menurut Netty 3.000 an lebih KPM tersebut data yang tidak ditemukan dengan berbagai alasan.
"Ada yang pindah rumah, meninggal, dan sebagainya sehingga tidak dibagikan kartunya itu informasi yang kami dapat dari BRI, " tutur dia pula.
Ia berharap bagi yang benar berhak dan datanya belum diterbitkan termasuk kartunya agar direvisi sehingga quota yang diberikan Kemensos bisa maksimal mendapatkan BPNT.
Terkait sistem penggunaan kartu BPNT tersebut terang dia lagi pemerintah sudah menempatkan 13 orang pendamping untuk 12 Kecamatan.
"Pendamping akan mengajari cara KPM menggunakan kartu saat berbelanja, membuat PIN dan keluhan lainnya dalam proses pemanfaatan, " tuturnya.
Sedangkan untuk tempat menukarkan dengan beras dan gula KPM diarahkan menukar ke e-warung terdekat di pemukiman masing-masing.
Dalam sistem penerapan model bantuan pangan tersebut Pekanbaru kini sudah memiliki 24 e-warung yang tersebar di 12 Kecamatan.
"Tahun 2018 jumlah e-warung ini akan bertambah menjadi 29 khusus untuk wilayah Rumbai dan Tenayan Raya yang padat penduduknya.
Dana yang ditransfer ke rekening KPM besarannya Rp110.000/ bulan. Ini tidak bisa diuangkan, hanya untuk ditukar dengan beras dan gula pasir, kedepan komoditasnya ditambah menjadi tiga yakni telur ayam.
Sorta (60) Warga Rumbai Pesisir, sebagai penerima BPNT mengaku terbantu dengan sistem tersebut. Karena tidak bisa dipakai membeli selain beras.
Selama ini bantuan dalam bentuk uang sering jadi salah penggunaan tidak tepat sasaran oleh anggota keluarganya.
"Kalau sudah ada beras dan gula, tidak takut kelaparan, masalah lauk pauk apa saja yang penting ada nasi, " tambahnya mengakhiri.
Berita Lainnya
KONI sebut Kontingen Riau juara umum Pra-Popnas 2024 Zona 1 di Sumbar
16 November 2024 19:50 WIB
Sebanyak 74 sekolah di Riau matangkan persiapan ikuti kompetisi stem 2024
16 November 2024 19:49 WIB
BAZNAS Riau bersama TNI-AU Roesmin bangun rumah bagi keluarga miskin
16 November 2024 19:48 WIB
ASN di Kabupaten Kepulauan Meranti berikrar netralitas dalam Pilkada 2024
16 November 2024 19:46 WIB
BPS catat nilai ekspor Riau Oktober 2024 capai 1,9 juta dolar AS lebih
16 November 2024 19:45 WIB
Yupiland sajikan hiburan edukatif di Pekanbaru
16 November 2024 17:51 WIB
BTN luncurkan kartu debit BTN Prospera di 11 kota, termasuk Pekanbaru
15 November 2024 14:19 WIB
BPS sebut: penduduk usia kerja Riau naik 82.460 orang
14 November 2024 20:29 WIB