Sepanjang 2017 BSM Pekanbaru Mengalami Pertumbuhan 40 Persen

id sepanjang 2017, bsm pekanbaru, mengalami pertumbuhan, 40 persen

Sepanjang 2017 BSM Pekanbaru Mengalami Pertumbuhan 40 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Bank Syariah Mandiri (BSM) Pekanbaru mengklaim terus alami pertumbuhan pangsa pasar sekitar 40 persen atau diatas pertumbuhan perbankan syariah di Provinsi Riau dan Nasional pada 2017.

"BSM menjadi "market leader" atau acuan pasar perbankan Syariah di Riau," kata Pimpinan BSM Area Pekanbaru Alhuda di Pekanbaru, Jumat.

Al Huda menjelaskan pangsa pasar BSM di perbankan syariah cukup meningkat signifikan.

"Tak hanya itu BSM menjadi acuan pasar perbankan syariah di Riau, dimana kami menyumbang market share 40 persen," ujarnya.

Diakui dia pertumbuhan perbankan syariah di Provinsi Riau cukup signifikan. Bahkan mencapai tujuh persen sedangkan secara nasional tumbuh lima persen.

Apalagi sejak melakukan spin off dengan BSM Konvensional, BSM Syariah hadir untuk melengkapi gaya hidup halal yang saat ini terus meningkat peminatnya. Ini ditopang Riau merupakan dengan masyarakat mayoritas muslim.

Sehingga kini tercatat pangsa pasar perbankan syariah tujuh persen di Riau sedangkan secara nasional lima koma dua persen.

"Saat ini potensi pertumbuhan perbankan syariah di Riau cukup baik. Dimana literasi mengenai industri keuangan berbasis syariah masih minim. Padahal masyarakat setempat mayoritas muslim. Bahkan kaum intelektual pun masih belum paham mengenai keuangan syariah,"urai Al Huda.

Untuk itu sebut dia pihaknya turut mendorong tumbuhnya perbankan syariah di Riau. Dengan bersinergi bersama beberapa pihak seperti Asosiasia Perbankan Syariah, MUI.

"Kami juga bangun komunikasi bagimana industri berbasis syariah bisa dipahami sama masyarakat. Apalagi diluar sana market syariah masih kecil padahal penduduk 89 persen muslim ," tuturnya.

Sejalan dengan fokus di segmen ritel, Alhuda juga menyebutkan Bank Syariah Mandiri memiliki lima produk unggulan. Yakni Tabungan dan Tabungan Mabrur Junior, Pembiayaan Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Griya (KPR), Pembiayaan Mikro, dan Pembiayaan pensiun.