PBB, New York, (Antarariau.com) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (6/12) mengatakan ia "menentang setiap tindakan sepihak yang akan membahayakan propek perdamaian bagi Palestina dan Israel".
"Sejak hari pertama sebagai Sekretaris Jenderal PBB, saya terus-menerus telah menyampaikan penentangan terhadap setiap tindakan sepihak yang akan membahayakan prospek perdamaian bagi Palestina dan Israel," kata pemimpin PBB tersebut kepada wartawan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat secara resmi mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Jerusalem adalah masalah status akhir yang harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara kedua pihak dengan dasar resolusi terkait Sidang Majelis Umum dan Dewan keamanan, dengan memperhitungkan hak sah kedua pihak, Palestina dan Israel," kata Guterres.
"Saya memahami ikatan yang dalam yang dimiliki Jerusalem pada hati demikian banyak orang. Itu sudah ada selama berabad-abad, dan akan terus begitu," kata Guterres, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. "Pada saat kecemasan sangat besar ini, saya ingin menjelaskan: tak ada pilihan selain penyelesaian dua-negara. Tak ada rencana B."
"Hanya dengan mewujudkan visi dua negara yang hidup berdampingan dalam perdamaian, keamanan dan pengakuan timbal-balik dengan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan Palestina, dan semua masalah status akhir diselesaikan secara permanen melalui perundingan, lah aspirasi sah kedua bangsa akan dicapai," kata pemimpin PBB tersebut.
"Sebagai Sekretaris Jenderal PBB, saya akan melakukan apa saja semampu saya untuk mendukung pemimpin Palestina dan Israel untuk kembali ke perundingan yang berarti dan mewujudkan visi ini mengenai perdamaian yang langgeng buat kedua bangsa," katanya.
Pada Rabu pagi, Trump secara resmi mengumumkan keputusannya mengenai Jerusalem, meskipun ada peringatan dari pemimpin Arab dan Uni Eropa, yang menentangnya karena tindakan semacam itu akan mengobarkan ketegangan serta menyulut kerusuhan di Timur Tengah.
Sebelum Trump mengumumkan keputusannya, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan mengenai konsekuensi berbahaya pada proses perdamaian, keamanan dan kestabilan di Wilayah Timur Tengah serta dunia pada umumnya.
China pada Rabu mengatakan status Jerusalem sensitif dan rumit, dan mendesak semua pihak terkait "agar menahan diri" bagi perdamaian dan ketenangan di Timur Tengah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri di Beijing Geng Shuang mengeluarkan pernyataan itu ketika dimintai komentar mengenai keinginan AS untuk mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Berita Lainnya
Sekjen PBB serukan gencatan senjata dan pembentukan zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah
19 November 2024 10:25 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres minta Israel lindungi warga sipil di Gaza utara
24 October 2024 14:58 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres akan hadiri KTT BRICS di Rusia
23 October 2024 11:58 WIB
Sekjen Gerindra sebut sejumlah kandidat menteri mulai dipanggil Prabowo
09 October 2024 16:45 WIB
Prancis, Norwegia kritik Israel karena nyatakan persona non grata Sekjen PBB
04 October 2024 13:45 WIB
Sekjen PBB nyatakan dunia tidak dapat membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza
26 September 2024 10:58 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres disebut sangat khawatir dengan situasi Lebanon
24 September 2024 12:03 WIB
Jelang Sidang Umum, Sekjen PBB Antonio Guterres serukan reformasi lembaga global
13 September 2024 12:15 WIB