Tak Punya Data, Penyaluran Dana KUR BRI Syariah Masih Minim

id tak punya, data penyaluran, dana kur, bri syariah, masih minim

Tak Punya Data, Penyaluran Dana KUR BRI Syariah  Masih Minim

Pekanbaru (Antarariau.com) - Bank Rakyat Indonesia Syariah mengeluhkan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat atau KUR ke masyarakat di wilayah setempat masih minim akibat tidak adanya data pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah.

"Tidak adanya data UMKM yang lengkap dirasakan BRI Syariah sebagai penghambat penyaluran KUR, " kata Pimpinan cabang PT Bank BRI Syariah Kota Pekanbaru Alferd Dianto di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut Alferd Dianto minimnya data UMKM di Riau ini juga berdampak kepada tidak tercapainya target tahunan penyalur KUR Syariah terbesar di Sumatera bagi provinsi penghasil Minyak dan Gas (Migas) tersebut.

"Seperti saat sekarang ini kita ada program, tidak mudah untuk mendapatkan data. Walau Dinas koperasi dan badan statistik memang ada, tapi datanya sudah tidak update," katanya.

Karena itu Aldi berharap agar tahun depan pemerintah Provinsi Riau segera menyiapkan data UMKM yang akurat, sehingga programnya dapat terealisasi dengan mudah dan tepat.

"Harapan kita ke pemerintah untuk segera melakukan pendataan baik di kabupaten/kota hingga kecamatan," harap dia.

Selain itu, sambung Alfred para pengusaha yang layak untuk menerima KUR juga masih minim bankable. Ini masih menjadi kendala.

Alfred menyarankan adanya sosialisasi dan pembinaan agar pelaku usaha yang berkeinginan melakukan peminjaman KUR dapat mempersiapkan syarat sejak awal, agar dapat diproses dengan cepat.

"Misalnya pelaku usaha UMKM ada rencana peminjaman tahun depan, tempatnya juga harus disesuaikan. Kalau buka warung makan tapi kanan kirinya bengkel. Bengkel itu kan identik dengan berisik, kotor, bau, asap. Nah gimana mau ramai yang makannya kalau lingkungannya gak layak. Kita jadi ragu," bebernya mencontohkan.

Ditanya realisasi KUR di wilayah BRI Syariah Kota Pekanbaru ia menyatakan ini merupakan salah satu produk unggulan Bank Syariah yang saat ini memiliki dana yang cukup untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Dana atau anggaran kita ada. Tetapi dana yang disediakan tidak bisa tersalurkan dengan mudah karena data yang UMKM yang tersedia tidak sesuai," pungkasnya.