Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki uang untuk memproduksi senjatanya sendiri, serta dirinya juga menyoroti lambatnya aliran bantuan dari negara-negara Barat.
"Menurut saya, ada satu hal penting yang telah mulai kami lakukan untuk maju--produksi dalam negeri. Drone, artileri, maksud saya sistem dan amunisi secara terpisah, rudal. Ini adalah program yang mahal dan kami perlu menginvestasikan uang untuk ini. Tidak ada uang dalam anggaran kami saat ini," kata Zelenskyy dalam konferensi pers pada Selasa (27/8).
Pemimpin Ukraina tersebut mencatat bahwa pihaknya juga ingin meningkatkan pasokan bantuan militer dari Barat, serta mempercepat pengirimannya ke Ukraina.
"Misalnya, pemungutan suara di Kongres (Amerika Serikat) dan perjanjian. Mereka memiliki cukup uang untuk mengirimkan paket-paket (persenjataan) ini, tetapi (prosesnya) melambat," ujar Zelenskyy.
Negara-negara Barat telah menambah bantuan militer dan keuangan mereka ke Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia pada 2022.
Di lain pihak, Kremlin memperingatkan agar negara-negara Barat tidak terus mengirimkan senjata ke Kiev, dengan mengatakan hal ini akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.
Baca juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kunjungi Arab Saudi, bertemu putra mahkota
Baca juga: Volodymyr Zelenskyy: Ukraina akui Palestina sebagai negara merdeka
Sumber: Sputnik
Berita Lainnya
Badan Anggaran DPR RI nilai asumsi APBN 2025 mampu jawab tantangan global
19 September 2024 17:04 WIB
KPU DKI ajak masyarakat untuk bijak gunakan hak pilih jelang tahap penetapan
19 September 2024 16:48 WIB
Nilai tukar rupiah naik di tengah proyeksi penurunan kembali FFR hingga akhir 2024
19 September 2024 16:45 WIB
Paripurna DPR RI setujui RUU Kementerian Negara jadi undang-undang
19 September 2024 16:31 WIB
Presiden Jokowi menekankan pentingnya pembukaan lapangan kerja baru
19 September 2024 16:14 WIB
1.145 mahasiswa Unhan ditetapkan sebagai komponen cadangan matra darat
19 September 2024 16:06 WIB
Etihad Airways tambah layanan frekuensi penerbangan jadi setiap hari ke Bali
19 September 2024 15:55 WIB
Kadin ungkapkan logistik hambatan utama perdagangan Indonesia timur
19 September 2024 15:42 WIB