Langgar Aturan, Dua Pangkalan Elpiji Di Dumai Ditindak Petugas

id langgar aturan, dua pangkalan, elpiji di, dumai ditindak petugas

Langgar Aturan, Dua Pangkalan Elpiji Di Dumai Ditindak Petugas

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Dinas Perdagangan Kota Dumai, Riau, menindak tegas dua pangkalan elpiji tiga kilogram dengan menghentikanpenyaluran kuota karena distribusi tidak tepat sasaran dan menjual di atas harga tertinggi Rp18 ribu.

Kepala Dinas Perdagangan Dumai Zulkarnain di Dumai, Senin, mengatakan, dua pangkalan resmi elpiji bersubsidi ini tidak lagi dikirim pasokan gas dari Pertamina, dan sanksi sebagai peringatan atau efek jera bagi pangkalan lain.

"Dua pangkalan ini tidak tepat sasaran mendistribusikan elpiji dan menjual di atas ketetapan sehingga pemerintah menjatuhkan sanksi tegas penghentian sementara penyaluran ke masyarakat," kata Zulkarnaen.

Keduanya adalah Pangkalan SPBU 14.288638 di Jalan Kelakap Tujuh Kelurahan Ratu Sima dan Pangkalan Parlindungan Nainggolan di Jalan Jeruk dengan agen pemasok PT Puly Rafy Jaya karena menjual harga di atas ketetapan dan distribusi tidak tepat sasaran.

Dijelaskan, sesuai ketentuan berlaku, elpiji bersubsidi 3 kilogram hanya diperuntukan bagi rumah tangga tidak mampu dan usaha mikro, serta diatur harga dijual ke masyarakat sesuai domisili.

Untuk memenuhi kebutuhan elpiji bagi warga setempat, Pertamina mengalihkan pengiriman kuota ke sejumlah pangkalan sekitar agar tetap tersedia dan tidak mengalami kekurangan di tengah masyarakat.

"Mereka baru bisa beroperasi lagi jika sudah memenuhi ketentuan yang berlaku dan mengajukan permohonan ulang, dan kami tetap berkoordinasi dengan Pertamina," sebutnya.

Dua pangkalan elpiji membandel ini diketahui saat digelar inspeksi mendadak oleh petugas gabungan, terdiri Pemerintah Dumai, DPRD, Polres, Pertamina dan Hiswana Migas pada pekan lalu menindaklanjuti keluhan warga kesulitan memperoleh gas tabung melon itu.

Sementara itu, Wali Kota Dumai Zulkifli As mengetahui pangkalan nakal ini langsung menginstruksikan dinas perdagangan untuk bertindak tegas dengah menghentikan pasokan gas karena membuat warga resah terjadi kelangkaan elpiji.

"Karena sudah jelas temuan di lapangan, terhadap pangkalan tidak taat aturan ini untuk dihentikan pasokangas agar keresahan masyarakat tidak berlanjut," kata Wali Kota kepada pers.

Sebelumnya, saat sidak tim gabungan sidak pada Senin (30/10), ditemukan pemakaian elpiji bersubsidi dalam jumlah banyak oleh pengusaha rumah makan dan warung kopi, dan diduga jadi penyebab stok berkurang di tengah masyarakat.