Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengajak masyarakat dengan penuh kebersamaan untuk menerapkan Bahasa Melayu Riau sebagai bahasa pengantar dalam keseharian.
"Di setiap jengkal Bumi Melayu Riau ini, di Kantor-kantor, sekolah-sekolah, pasar-pasar atau dimanapun. Kita ingin medengar percakapan dan transaksi dalam bahasa melayu," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru.
Andi, sapaan Gubernur, menegaskan, penggunaan bahasa melayu dalam keseharian dapat menjadi atmosfir bagi "Tanah Tumpah Darah Melayu" itu dan pusat kebudayaan Melayu agar lebih kental terasa di tengah masyarakat.
Andi tidak ingin, Provinsi yang dipimpinnya dengan masyarakat heterogen atau memiliki keberagaman suku, budaya, agama, etnis meninggalkan Bahasa Melayu, maka ia meminta bahasa tersebut juga menjadi pemersatu di Bumi Melayu Riau.
"Siapapun warga Riau yang bermastautin di Wilayah ini. Dengan penuh kebersamaan saya mengajak untuk berbahasa melayu," ujar Andi.
Jika diperlukan, sebut dia, Pemprov Riau akan memperkuat kebijakan ini dengan menerbitkan peraturan daerah yang akan menjadi dasar yakni siapapun yang bermastautin di Riau, mesti menggunakan bahasa Melayu Riau sesuai pepatah "Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung".
"Bagi yang tidak mematuhi kebijakan ini akan mendapatkan sanksi adat," sebut Andi.
Kebijakan ini pula, lanjut dia, diikuti dengan menyusun kurikulum tentang pendidikan Bahasa Melayu sebagai penyempurna kurikulum muatan lokal Tulisan Arab Melayu dan Sejarah Melayu yang selama ini telah diterapkan di sekolah-sekolah.
Tentu komitmen ini, lanjutnya, sebagai implementasi untuk memperkuat tagline Riau the Homeland of Melayu, sebagai pusat peradaban Budaya Melayu di Asia Tenggara. (ADV)
Gubernur Riau Ajak Masyarakat Terapkan Bahasa Melayu di Keseharian
