Pekanbaru (Antarariau.com) - Operasi Bina Kusuma Siak 2017 di Riau mengerahkan sebanyak 314 personel dari kepolisian daerah setempat dan jajaran kepolisian resor, untuk memberantas premanisme dan kegiatan kainnya yang meresahkan masyarakat.
"Personel dikerahkan 314 orang. Untuk Polda Riau sendiri sebanyak 50 orang. Sementara untuk polres-polres jajaran 264 orang. Jadi satu polres kira-kira mengerahkan personel 20 orang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Selasa.
Menurutnya operasi ini sudah berlangsung sejak Senin (9/10) kemarin dan akan berlangsung selama 30 hari ke depan sampai Rabu (8/11). Kegiatan yang dilaksanakan berupa pembinaan, penyuluhan serta penyisiran maupun razia premanisme di Riau.
Tujuannya, lanjut dia, agar lebih terpeliharanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan sasaran operasinya ada empat yakni orang (preman), tempat atau lokasi, benda atau barang terkait uang ataupun barang hasil premanisme, dan terakhir alat kejahatan seperti senjata tajam dan api.
"Sasaran orang atau preman yang dan malak minta uang karena tak punya pekerjaan, hanya minta dengan cuma-cuma, ada juga dengan alasan keamanan. Lokasinya bisa di terminal, pasar, dan pelabuhan. Targetnya agar terungkap dan dicegah perilaku premanisme ini," tambah Guntur.
Tidak hanya itu saja, kejahatan lainnya juga akan diungkap dan dicegah. Dia menyampaikan bahwa dalam satu hari saja Senin (9/10) sudah ada beberapa kasus seperti kenakalan remaja, pelecehan seksual, geng motor, pemalakan, perampasan.
"Untuk total keseluruhan yang ditemukan kemarin dalam kegiatan ini sebanyak 24 kasus," sambungnya.
Ditanyakan terkait anggaran untuk kegiatan ini, Guntur membeberkan dari anggaran dan Daftar Isian Pelaksana Anggaran masing-masing satuan. Kalau di Polda Riau ada di Direktorat Bina Masyarakat yang jumlahnya Rp894 juta.
314 Personel Kepolisian Riau Diterjunkan Dalam Operasi Bina Kusuma Siak
