Petani Bawang Merah Panen Raya

id petani bawang, merah panen raya

Petani Bawang Merah Panen Raya

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Petani bawang merah di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau panen raya, hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kuansing sehingga mengurangi jumlah ketergantungan dari daerah lain.

"Ini sangat membanggakan, ternyata lahan di Kuansing cocok untuk tanaman tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian Kuantan Singingi Maisir di Teluk Kuantan, Sabtu.

Ia mengatakan, masyarakat sudah mulai mengelola tanaman bawang, karena sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari - hari, melalui uji coba tanam ternyata menghasilkan, ini membuktikan bahwa lahan di wilayah Kunatan Singingi cocok untuk produksi tanaman tersebut, jika dapat dikelola oleh ratusan petani maka produksi bawang semakin besar.

Desa Benai Kecil Kecamatan Benai hanya di areal seluas 100 M2 dengan jumlah panen yang lebih tinggi dari yang seharusnya, menunjukan kondisi lahan dan iklim sangat mendukung pertumbuhan tanaman tersebut dan dapat menjadi contoh bagi petani lain untuk melakukan penanaman bawang merah.

"Kami akan berikan pembinaan dan bimbingan jika ada petani lain yang tertarik," sebutnya.



Apa yang dilakukan salah satu petani bernama Yunisman (mantan Kepala Desa Benai Kecil), dalam uji coba atau membuat percontohan tanam bawang di atas lahan lebih kurang 100 meter bujur sangkar dapat berhasil degan baik walaupun hanya diusahakan secara swadaya.

"Saya sangat mengapresiasi sekali dengan yang dilakukan salah satu petani seperti Yunisman tersebut," ujarnya.

Menurutnya, panen perdana bawang merah milik petani ini, dilakukan langsung Bupati Kuansing Mursini didampingi sejumlah pejabat Pemkab Kuansing, akan mendorong semangat masyarakat untuk memulai bercocok tanam diareal masing - masing.

"Hasil pertanian bisa meningkatkan ekonomi petani," tegasnya.



Jika warga tidak memiliki bibit unggul tentu akan dibantu oleh pemerintah, bahkan akan dibina sedemikian rupa agar panen sesuai harapan, namun demikian semangat bertani juga harus diutamakan.

Selain itu upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah kauntan Singingi melalui Dinas Pertanian adalah dengan mengoptimalkan pengelolaa kebun karet sebagai penghasil APBD, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil penen kebun karet diatas lahan hanya ratusan hektar.

"Kebun karet bisa menghasilkan mencapai Miliaran rupiah setiap tahun," kata Kepala Dinas Pertanian Kuantan Singingi Maizir di Teluk Kuantan.



Kepala Dinas mengatakan, kebun karet itu milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab), selama ini semua biaya operasional di danai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setempat, namun untuk lebih mengoptmalkan hasilnya kedepan harus dikelola oleh pihak ketiga.

Kebun karet itu yang berhasil hanya berkisar 50 hektar, sisanya masih berupa semak belukar, Pemerintah Kabupaten optimis jika semua lahan itu tergarap dengan baik dapat menggenjot PAD mencapai miliaran rupaih setiap tahunnya.

"Sejak Januari - April 2017 sudah menghasilkan Rp300 juta," sebutnya.



Namun, dana yang diterima itu masih kotor belum dipotong biaya operasional, kedepan diupayakan untuk tidak lagi membebani APBD Kuansing, semua diserahkan kepada pihak ketiga, hasil bersih yang bakal diterima pemerintah sebagai tambahan pendapatan.

Pihak ketiga bisa saja berupa koperasi maupun pemilik usaha yang berbadan hukum, itu prosesnya masih dalam pembahasan agar kebun karet milik Pemkab tersebut dapat berhasil degan baik, tentu ada persyaratan lainharus dipenuhi peminat pengelola kebun tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kuantan Singingi, Pemkab Kuansing memiliki kebun karet seluas 100 hektar yang berlokasi di Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah, tanaman tersebut merupakan musim tanam Tahun 2005 hingga sat inimasih produktif.

54 hektar, atau kurang lebih separuh tanaman karet tidak produktif lagi (jarang tumbuh), jika tanaman itu dibiarkan akan sangat rugi, untuk itu solusi terbaik akan dilakukan pemerintah.

"Banyak potensi yang dimiliki Kuansing untuk menambah PAD," tegasnya.

Direncanakan nantinya BPKP yang akan menunjuk dan untuk mencari siapa akan mengelola kebun tersebut, yang berkemungkinan melalui proses sayembara, pihak ketiga yang benar - benar memiliki komitmen untuk mengelola dengan baik. (Advetorial)