Harga anjlok, importir diminta beli bawang putih dari petani Temanggung

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, bawang putih

Harga anjlok, importir diminta beli bawang putih dari petani Temanggung

Warga lereng Gunung Sumbing di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung menjemur bawang putih hasil panennya. (ANTARA/Heru Suyitno)

Temanggung (ANTARA) - Kalangan importir bawang putih diminta membeli bawang putih hasil panen petani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, agar harganya membaik, karena pada panen raya ini harganya anjlok.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat, mengatakan Temanggung sekarang tengah panen raya bawang putih dengan luasan hampir 3.000 hektare.

Baca juga: Satgas Pangan sebut, 52.000 ton bawang putih impor sudah masuk ke Indonesia

Ia menuturkan dari luas 3.000 hektare itu ada beberapa kategori lahan, sebagian di antaranya dibiayai oleh APBN, sebagian investor (importir) dan sebagian di antaranya pertanian bawang putih mandiri para petani.

Menurut dia di tengah panen raya ini harganya anjlok, sekarang bawang putih basah hanya Rp8.000 per kilogram, dari biasanya antara Rp12.000 hingga Rp17.000 per kilogram.

"Petani Temanggung menjerit semuanya kesulitan menjual bawang putih dengan harga yang wajar," katanya.

Khadziq menyampaikan Menteri Pertanian, pada Kamis (16/4) berkunjung ke Temanggung dan memerintahkan para importir bawang untuk membeli bawang putih petani. Untuk itu Pemkab Temanggung akan berkoordinasi dengan Dirjen Hortikultura Kementan guna mendata semua hasil panen petani dan menyampaikannya kepada kementerian dan nanti untuk dibeli para importir.

"Semoga skema ini bisa berjalan dengan baik, nanti investor betul-betul turun ke Temanggung membeli bawang putih petani sehingga harganya bisa bertambah bagus," katanya.

Menurut dia kalau importir tidak ikut membeli bawang putih petani dikhawatirkan nantinya terjadi permasalahan, karena sekian persen bawang putih yang kini harganya Rp8.000 per kilogram ini sebenarnya untuk pembenihan.

"Kalau importir tidak membeli maka kita khawatirkan oleh petani dijual sebagai bawang konsumsi sehingga program APBN berikutnya bisa terancam kekurangan benih, oleh karena itu kehadiran importir sangat penting," katanya.

Ia berharap importir bawang putih untuk melaksanakan tanggung jawabnya membeli bawang dari petani baik bawang untuk pembenihan maupun bawang putih untuk konsumsi.

"Importir jangan lari dari tanggung jawab. Saya mohon mereka punya tanggung jawab bersama kita untuk mengembangkan bawang putih nasional dengan cara membeli bawang putih hasil petani khususnya bawang putih dari Temanggung," katanya.

Baca juga: Riau inflasi 0,34 persen pada Februari karena pengaruh bahan pangan, begini penjelasannya

Baca juga: Kementerian Pertanian akan lanjutkan kebijakan wajib tanam bawang putih


Pewarta : Heru Suyitno