Pembangunan Laboratorium BBPOM Masuk Anggaran Pemko Pekanbaru Tahun 2018

id pembangunan laboratorium, bbpom, masuk anggaran, pemko pekanbaru, tahun 2018

Pembangunan Laboratorium  BBPOM Masuk Anggaran Pemko Pekanbaru Tahun 2018

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan akan membantu untuk mendirikan laboratorium pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru melalui anggaran tahun 2018.

"BPPOM (Pekanbaru) tidak punya lab, makanya saya bilang, beli oleh Pemerintah Kota. Karena kita butuh, programkan tahun 2018," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan selama ini BBPOM Pekanbaru selalu kesulitan untuk melakukan uji laboratorium sampel makanan di ibu kota Provinsi Riau tersebut. BBPOM terlebih dahulu harus mengirim sampel uji ke BBPOM Aceh, sebelum kemudian divalidasi ke Jakarta.

Padahal, kata dia, Pekanbaru sangat membutuhkan keberadaan laboratorium tersebut. Untuk itu, dia mengatakan pada 2018 mendatang, laboratorium itu akan segera melengkapi BBPOM Pekanbaru, dengan sistem hibah dari Pemerintah Kota.

Senada dengan Firdaus, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menuturkan akan mengupayakan peralatan dan laboratorium BBPOM.

Namun, dia mengatakan belum menentukan besaran anggaran yang akan digelontorkan untuk pengadaan laboratorium pada 2018 itu.

"Belum, itu nanti akan kita bahas bersama mereka," ujarnya.

Lebih jauh, dia mengatakan langkah hibah yang dilakukan itu tidak menyalahi aturan, mengingat bahwa BBPOM Pekanbaru bukan merupakan instansi di bawah pemerintah daerah.

BBPOM Pekanbaru sebelumnya menyatakan kesulitan untuk menguji kandungan makanan berbahaya di wilayah Provinsi Riau, menyusul belum tersedianya laboratorium di wilayah tersebut.

"Di Sumatera ini baru di Aceh yang ada laboratorium uji makanan. BBPOM Pekanbaru belum ada," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Muhammad Khasur.

Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers temuan bakso diduga mengandung babi di Pekanbaru, hari ini. Untuk itu, dia mengatakan pengujian sebuah sampel makanan atau obat yang diduga berbahaya akan memerlukan waktu lebih lama dibanding daerah yang BBPOM nya dilengkapi laboratorium sendiri.

Secara umum, alur untuk memeriksa kandungan sebuah produk obat atau makanan berbahaya harus dikirim lebih dahulu ke BBPOM yang dilengkapi laboratorium. Kemudian, hasil uji labor tersebut perlu divalidasi kembali ke BBPOM Jakarta, sehingga memerlukan waktu lebih lama.

Untuk itu, pada 2018 mendatang dia mengatakan BBPOM Pekanbaru berusaha untuk menyiapkan laboratorium pengujian makanan sendiri.

Hal itu seiring dengan target BBPOM Pekanbaru untuk meneliti sekitar 3.000 sampel obat dan makanan di seluruh provinsi Riau setiap tahun. Pada 2017 ini, dari 3.000 target sampel produk, 1.000 diantaranya merupakan produk makanan.