Selatpanjang (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, Riau menguji menu takjil di bazar Ramadhan di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, untuk memastikan takjil yang dijual aman dari bahan berbahaya.
Pengujian sampel yang berlangsung pada Rabu sore itu, pihak Balai BPOM Pekanbaru turut didampingi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Meranti dan Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti.
Mereka mengambil sampel di sejumlah pedagang takjil yang berjualan di Jalan Ahmad Yani dan sekitaran Taman Cik Puan, Jalan Merdeka. Di sela itu, petugas juga memberikan edukasi sekaligus membagikan leaflet terkait keamanan pangan.
Sampel yang didapatkan langsung dilakukan uji lab oleh pihak BBPOM Pekanbaru yang dipusatkan di depan Apotek Sehat, Jalan Ahmad Yani Selatpanjang. Namun hasilnya kini belum disampaikan.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Disperindag Kepulauan Meranti, Miftahulaid mengatakan, pengawasan terhadap menu takjil yang dijual oleh masyarakat ini bertujuan untuk memastikan keamanan makanan. Dengan begitu, masyarakat tidak khawatir saat ingin membeli takjil yang dijual pedagang.
"Kita ingin memastikan produk yang dijual itu tidak mengandung bahan pewarna makanan yang berbahaya. Kemudian tidak mengandung bahan campuran yang tidak baik untuk kesehatan," kata Miftahulaid.
Dijelaskan dia, pihaknya berharap semua pedagang takjil agar selalu memperhatikan bahan untuk membuat makanan. Karena apabila dari hasil pengujian itu nantinya ditemukan zat berbahaya, maka terlebih dahulu yang akan diimbau adalah para pedagang.
"Tentu terlebih dahulu kita mengimbau agar pedagang untuk menghindari tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Terlebih menggunakan bahan-bahan yang digunakan tersebut, dan jika masih dilakukan juga maka akan ada sanksinya," tegas Miftahulaid.