BBPOM Pekanbaru Tingkatkan Layanan terhadap Kelompok Rentan

id BPOM,Disabilitas

BBPOM Pekanbaru Tingkatkan Layanan terhadap Kelompok Rentan

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Pekanbaru (BBPOM di Pekanbaru kembali mengadakan forum konsultasi publik untuk mendapat masukan dari masyarakat terkait layanan yang dijalankan oleh BBPOM di Pekanbaru (Uluan Manurung)

Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Pekanbaru (BBPOM di Pekanbaru menggelar forum konsultasi publik untuk mendapat masukan dari masyarakat terkait layanan yang dijalankan oleh BBPOM di Pekanbaru selama ini guna perbaikan dan peningkatan.

Kegiatan yang diikut 51 peserta yang berasal dari perangkat daerah provinsi Riau dan Kota Pekanbaru, pelaku usaha obat dan makanan, perwakilan rumah sakit, perwakilan universitas, LSM, Ombudsman Riau mengambil tema peningkatan layanan publik ramah terhadap kelompok rentan

Kepala BBPOM di Pekanbaru, Alex Sander mengatakan layanan publik terhadap kelompok rentan memerlukan layanan publik yang lebih baik dan khusus, Senin, 21/4.

Selama ini, katanya, BBPOM di Pekanbaru sudah mempersiapkan sarana dan prasarana terhadap kelompok rentan dan sudah berjalan.

"Tetapi pada kesempatan ini kita ingin mendapatkan masukan dari berbagai pihak bagaimana penerapan layanan publik terhadap kelompok rentan serta apa saja yang perlu kita perbaiki di BBPOM di Pekanbaru untuk peningkatan layanan publik ini"' ucapnya.

Disebutkannya, layanan publik untuk kelompok rentan yang telah disiapkan oleh BBPOM di Pekanbaru hanya pernah melayani untuk kelompok lanjut usia serta serta ibu hamil.

Namun untuk kelompok rentan lain seperti disabilitas misalnya tuna netra, tuna rungu atau lumpuh kita belum pernah melayani.

Untuk forum konsultasi publik kali ini, kata Alex Sander ada masukan untuk penambahan audio.

Jadi, ada informasi suara yang bisa di dengar oleh tuna netra ketika dia masuk ke BBPOM di Pekanbaru.

Kita menargetkan desember 2024 peralatan audio tersebut sudah ada, tambahnya.

Sementara itu, Netta Riviana, Kepala SLB Sri Mujinab, dalam kesempatan yang sama mengatakan sekarang pemerintah sudah lebih terbuka terhadap kaum yang berkebutuhan khusus sehigga dengan perhatian khusus tersebut membuat mereka lebih mandiri.

Dengan kemandirian tersebut, kaum yang berkebutuhan khusus bisa menciptakan usaha sendiri.

Untuk itu, katanya, penting sekali bagi pihak yang memberi pelayanan agar bisa lebih sabar dalam memberikan layanan terhadap orang-orang berkebutuhan khusus karena secara psikologis mereka membutuhkan perhatian lebih