Siak (Antarariau.com) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Riau dan pemerintah Kabupaten Siak melakukan peluncuran awal atau soft launching Taman Teknologi Pertanian (TPP) yang berlokasi di Kampung Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau, Senin.
"TPP merupakan sarana untuk melakukan pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi teknologi, serta pusat advokasi bisnis center masyarakat di bidang pertanian dengan pendampingan dari dinas pertanian dan BPTP Riau sendiri," ujar Kepala BPTP Provinsi Riau Kuntoro Boga dalam sambutannya di soft launching TPP Siak.
Kuntoro menyebutkan, kegiatan soft launching ini bertujuan untuk memperkenalkan TPP pada masyarakat dan stake holder, khususnya pemerintah kabupaten Siak sebagai rekan setelah satu tahun pembangunan yang sudah dimulai sejak Agustus 2016 lalu. Sedangkan grand launching akan dilaksanakan pada tahun 2018.
"Akhir tahun 2018 semuanya sudah bisa diselesaikan, dan siap diserahkan ke pemerintah kabupaten Siak. Namun BPTP Provinsi akan terus melakukan pendampingan guna memantau perkembangan TTP Siak, jangan sampai terbengkalai dan tidak bermanfaat," sebutnya.
Dia menambahkan, program TPP adalah salah satu nawacita presiden dan Wapres Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional serta peningkatan produksi pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan.
"Kami juga sudah memiliki berbagai kegiatan dengan petani, diantaranya berupa pelatihan pembenihan padi, pasca panen, pembenihan bawang, serta pasca panen, inkubasi, dan lainnya. Serta adanya kerjasama dengan Universitas Riau dan UIN Suska," terang Kuntoro.
Lebih lanjut, untuk perkembangan TPP Siak sendiri di dalamnya terdapat pembenihan padi, pembenihan hortikultura seperti bawang merah diatas lahan seluas 0,5 hektare. Lalu juga ada buah-buahan yang dilaksanakan di lahan empat Ha dengan berbagai jenis buah tropis. Kemudian perbibitan itik sebanyak 500 ekor DOD dan 1.000 butir telur untuk ditetaskan.
BPTP juga mengintroduksikan teknologi integrasi antara padi, itik dan ikan, atau disebut dengan binapadi. Ia menilai cara tersebut memiliki banyak keuntungan yang akan dirasakan oleh petani, khususnya di Kecamatan Sungai Mandau sebagai daerah lahan pasang surut tipe C dan D.
Sementara Wakil Bupati Siak Alfedri menyebutkan TPP adalah harapannya Kabupaten Siak bahkan bisa jadi untuk Provinsi Riau juga. Selama ini beberapa benih padi, bawang dan buah masih didatangkan dari luar wilayah setempat.
"Dengan sudah adanya TPP di kabupaten Siak, tidak ada lagi istilahnya impor benih dari luar Riau. Dengan begitu petani bisa diberdayakan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ucap Alfedri.
Ia juga menyebutkan, saat ini cara pandang masyarakat di Kabupaten Siak sudah mulai banyak yang berubah, kini petani sudah mulai berangsur-angsur tidak lagi bergantung pada sawit, dan beralih ke bidang pertanian, seperti padi, bawang, nenas, dan lainnya.
"Kita juga sudah menerbitkan perda tentang pelarangan alih fungsi lahan pertanian untuk perkebunan sawit. Jika masyarakat dan perusahaan masih juga nekat akan dikenakan sanksi. Dan juga menyarankan untuk jangka panjang lebih bagus lahan dimanfaatkan menanam komoditi bidang pangan," kata dia lagi.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB