Legislator Inhil Harapkan Kucuran Dana Perbaikan Jembatan Dari BNPB

id legislator inhil, harapkan kucuran, dana perbaikan, jembatan dari bnpb

Legislator Inhil Harapkan Kucuran Dana Perbaikan Jembatan Dari BNPB

Tembilahan (Antarariau.com) - Ambruknya jembatan penghubung dua Desa yang membentang diatas Sungai Perigi Desa Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau akibat musibah tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, menyita perhatian serius DPRD bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Inhil.

Hal ini dilihat dengan tindakan DPRD dan BPBD yang mendatangi kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Selasa (23/5) guna mengajukan bantuan dana agar jembatan yang rusak akibat longsor tersebut dapat kembali dibangun.

"Alhamdulillah direspon baik oleh BNPB, mereka meminta kita melengkapi beberapa kekurangan adminitrasi, ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Inhil, Herwanissitas, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan melakukan ekspos guna meyakinkan BNPB pusat untuk mengucurkan dana tanggap darurat pembangunan jembatan tersebut.

"Yang kita ajukan kan tiga miliar lebih, jadi BNPB meminta kita agar melakukan ekspos, karena itu merupakan salah satu syarat pengajuan dana diatas satu miliar," terangnya.

Lebih lanjut sitas mengungkapkan, selain sebagai penghubung dua Desa, jembatan tersebut merupakan infrastruktur yang sangat vital bagi akses dan roda perekonomian masyarakat di sana, yang mana terdapat sekitar 6000 masyarakat kelurahan Kuala Enok dan hampir 20.000 warga Desa Tanah Merah yang dikoneksikan oleh jembatan tersebut.

"Jembatan tersebut posisinya sangat vital sekali, makanya menjadi perhatian serius kita bagaimana bisa dibangun sesegera mungkin," tambahnya.

Seperti diketahui sebelumnya, pada tanggal 30 April 2017 lalu sebuah jembatan di Kecamatan Tanah Merah Indragiri Hilir ambruk akibat longsor, berikut pos ronda dan 12 unit rumah warga yang berada di sepanjang pinggir Sungai Perigi Kuala Enok.

Musibah tanah longsor yang merusak sejumlah bangunan tersebut diduga disebabkan oleh abrasi air sungai sehingga menyebabkan rubuhnya bangunan yang berada di pesisir sungai. (ADV)

Oleh: Adriah Akil