Quetta, Pakistan, (Antarariau.com) - Sebuah bom bunuh diri dengan menggunakan mobil menewaskan setidaknya tujuh orang, termasuk empat polisi dalam sebuah serangan di dekat pos pemeriksaan di kota Quetta yang rawan konflik di Pakistan, Jumat.
Abdul Razzaq Cheema, direktur umum Kepolisian Propinsi Baluchistan mengatakan, sebuah mobil yang penuh bahan peledak tersebut juga melukai 15 orang lainnya.
"Tujuh jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum di Quetta dan setidaknya lima orang dalam kondisi kritis," kata Cheema.
Fareed Sumalan, dokter di Rumah Sakit Quetta mengatakan, empat yang tewas dalam polisi, sementara sembilan petugas keamanan lainnya berada diantara mereka yang terluka.
Juru bicara Pemerintah Daerah Baluchistan Anwar ul Ha1 Kakar mengatakan, ledakan terjadi dekat kantor polisi saat petugas menghentikan sebuah mobil untuk pemeriksaan.
"Kemungkinan petugas keamanan menjadi target serangan, atau penyerang mencoba memasuki kamp militer yang berada di dekat pos pemeriksaan," kata Anwar.
Tayanan televisi memperlihatkan petugas layanan darurat bergegas menuju lokasi yang diliputi puing-puing sisa ledakan, sementara pihak keamanan langsung menutup lokasi.
Quetta terletak sekitar 100km timur perbatasan dengan Afghanistan dan ibukota Propinsi Baluchistan yang menjadi sasaran kekerasan pihak militan.
Kota tersebut merupakan basis gerakan separatis dan juga pusat kelompok militan Taliban dan kelompok militan lainnya.
Quetta juga menjadi pusat proyek pembangunan "Sabuk dan Jalan" senilai 57 miliar dolar AS yang didukung China.
Proyek tersebut pada awalnya fokus pada pembangunan jalan dan pembangkit tenaga listrik oleh perusahaan China, tapi kemudian dikembangkan menjadi pembangunan kawasan industri.
Kelompok militan menculik dan membunuh dua warga China di Quetta bulan lalu.
Serangan bom bunuh diri tersebut memaksa Pakistan meningkatkan keamanan terhadap warga China dan warga asing lainnya yang berada di propinsi tersebut.