Penanaman Padi Lahan Baru Siak Ditargetkan Mulai Oktober

id penanaman padi lahan baru siak ditargetkan mulai oktober

Penanaman Padi Lahan Baru Siak Ditargetkan Mulai Oktober

Siak (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menargetkan penanaman benih padi di lahan sawah baru di Dusun Gang Damai, Desa Buatan I Kecamatan Koto Gasip seluas 51,5 hektare pada Oktober mendatang.

"Masyarakat/kelompok tani sangat antusias lahan ini bisa dijadikan sebagai lahan pertanian, makanya pemkab mengajukannya ke provinsi," kata Wakil Bupati Siak Alfedri saat di lokasi cetak sawah baru mendampingi Komandan Korem (Danrem) 031/Wirabima Kolonel Inf Abdul Karim beserta rombongan, Jumat.

Sementara itu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Rubiati menyampaikan, lahan seluas 51,5 hektare (ha) itu kepemilikannya terdiri dari 52 anggota kelompok tani.

Dia juga menyebutkan, pengerjaan cetak sawah tersebut menggunakan dana APBN kurang lebih senilai Rp820 juta. Sedangkan untuk pembersihan lahan dan pembuatan irigasi akan dituntaskan hingga September.

"Sebenarnya masih banyak lahan yang bisa diolah namun kendalanya milik perusahaan (HGU). Karena itu, Pemkab Siak sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar lahan tersebut bisa digunakan untuk pertanian," katanya.

Potensi sawah baru yang akan digarap tersebut harus bebas dari sengketa lahan atau berada di lahan pertanian sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Kita tidak menginginkan seperti dicetak sawah yang berada di antara Kampung Paluh dan Koto Ringin kecamatan Mempura," katanya.

Robiati mengatakan untuk pembebasan lahan pinjam pakai milik perusahaan harus melalui beberapa prosedur. Untuk bisa mencetak sawah baru harus ada rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Hehutanan serta adanya izin tata ruang dari dinas terkait.

"Kita tidak bisa langsung memakai atau mencetak sawah jika lahan milik perusahaan, ada prosedur yang harus diselesaikan dulu," ungkapnya.

Kendati demikian, kata Rubiati lagi, berbeda halnya jika perusahaan yang bersangkutan membuka lahan untuk pertanian atau persawahan yang dikelola oleh warga, tidak perlu ada prosedur karena lahan milik mereka sendiri.

"Seperti di Kampung Bubuk Umbut yang lahan sawahnya dibuka oleh perusahaan," katanya.

Khairul, seorang anggota kelompok Tani mengaku terhibur dengan kedatangan danrem dan wakil bupati Siak beserta rombongan. Artinya cetak sawah yang diajukannya akan ditindaklanjuti.

Sejak 2013 mereka mengajukan lahan tersebut ke Pemkab Siak untuk dijadikan sebagai area persawahan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun beberapa kali terkendala karena masalah keuangan.

Khairul beserta kawan-kawannya siap untuk memajukan pertanian di lokasi tersebut karena tanaman padi lebih menguntungkan, ketimbang sawit dan karet.

Karena itu, para petani di sini mulai berangsur-angsur beralih, dengan alasan untuk meningkatkan perekonomian hidup mereka.