Petani Inhil Keluhkan Murahnya Harga Jual Jeruk Keprok

id petani inhil, keluhkan murahnya, harga jual, jeruk keprok

Petani Inhil Keluhkan Murahnya Harga Jual Jeruk Keprok

Tembilahan (Antarariau.com) - Sejumlah petani Desa Sorek Kecamatan Gaung Inhil Riau mengeluhkan harga jual jeruk Keprok Siam produksi di tingkat pengepul yang sangat murah.

"Jeruk Keprok Siam petani hanya dihargai Rp10.000 per kilogram oleh pengepul," kata Penyuluh Pertanian Lapangan Inhil Yulizar di Tembilahan, Senin.

Menurut Yulizar harga yang dipatok pengepul itu terlalu murah. Ini menjadi kendala bagi para petani untuk menikmati harga bagus sementara jika dibandingkan pada tingkat pengecer jeruk Keprok Siam cukup mahal.

"Ini akibat panjangnya mata rantai pemasaran, sehingga petani tidak menikmati harga yang bagus," tutur Yulizar yang juga petani jeruk.

Selain itu petani juga mengaku tak berdaya sehingga mereka terpaksa memasarkan hasil panennya ke pengepul bukan langsung pengecer. Sebab belum ada pasar yang menjadi penampungan apalagi ekspor.

Sehingga panjangnya mata rantai ini membuat harga kurang memuaskan ditingkat petani.

"Kami tahu harga jeruk varietas Pontianak ini dipasarkan Rp20.000 per kilogram," ucapnya.

Karena itu harap Yulizar para petani jeruk Keprok Siam di Inhil yang kini jumlahnya mencapai 100 orang, mengharapkan dibantu mendapatkan pasar yang bagus.

Mereka meminta peran serta pemerintah untuk mengatur dan memangkas sistem mata rantai pemasaran jeruk Keprok Siam asal Inhil.

"Sehingga hasil panen kami bisa lebih meningkatkan kesejahteraan petani," tuturnya.

Yulizar menambahkan selain harga, petani kini juga butuh bibit jeruk yang hanya ada di Kabupaten Kampar.

"Kami para petani ingin memperluas pertanian jeruk, tetapi kini bibitnya sulit didapat," katanya.

Ia menambahkan sangat berharap Pemprov Riau miliki kebun induk untuk pembibitan jeruk Keprok Siam sehingga sesuai dengan jenis atau varietas pasang surut mudah didapat petani.

"Karena kami ingin mengembangkan pertanian jeruk ini lagi di Inhil, sebab lebih menjanjikan ketimbang sawit," tambahnya.

Menurut dia lagi kini Desa Sorek Kecamatan Gaung Inhil Riau mampu memproduksi jeruk Keprok Siam varietas Pontianak mencapai 10 ton per hektare.

"Jeruk Keprok Siam di Inhil kini usia tanamnya enam tahun," katanya.

Yulizar menjelaskan dengan usia tanam enam tahun tersebut rata-rata sudah bisa menghasilkan 10 ton perhektare.

"Saya kini punya kebun jeruk seluas empat hektare dan sudah berbuah," tutur dia pula.

Saat ini sebutnya luasan lahan jeruk Keprok Siam di Inhil mencapai 100 hektare yang dikelola secara mandiri oleh petani setempat.

Dengan demikian jika melihat hasil panen 10 ton perhektare maka akan ada produksi jeruk Keprok Siam di Inhil 1.000 ton sekali panen.

"Produksi ini lumayan berlimpah, karena bisa mengimbangi harga pertanian sawit," tuturnya.

Sementara itu Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang mengetahui kendala petani ini membenarkan untuk mendapatkan harga jual jeruk Keprok Siam yang bagus di tingkat petani Inhil perlu ada pemangkasan mata rantai pasar.

"Dinas Pertanian harus berperan demikian juga Disperindag Inhil," kata Andi.

Sebab mereka yang tahu bagaimana cara mencarikan solusi untuk menciptakan pasar jeruk Inhil memberikan keuntungan bagus bagi petani beralasan.