Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi dua titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Kamis.
"Dua titik panas terpantau di wilayah Kabupaten Bengkalis," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.
Ia menjelaskan dua titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen tersebut terpantau satelit Terra dan Aqua pada Kamis petang pukul 16.00 WIB. Kedua titik panas di Bengkalis masing-masing terpantau di Kecamatan Bukit Batu.
Sugarin mengatakan dari dua titik panas tersebut tidak ada yang dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Berdasarkan catatan Antara, titik panas yang terpantau hari ini merupakan yang pertama dalam sepekan terakhir setelah dua panas terdeteksi pada akhir pekan lalu. Saat itu titik panas terdeteksi di Pelalawan dan Rokan Hulu.
Meski begitu, Sugarin mengatakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Riau.
Lebih jauh, Sugarin mengatakan selama April ini Provinsi Riau dalam kondisi aman dari bencana kebakaran. Namun, Sugarin mengatakan memasuki Mei mendatang, cuaca di Riau akan mengalami transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Kemarau diprediksi akan berlangsung hingga September 2017.
Menurut dia, kondisi tersebut perlu diwaspadai karena curah hujan diprediksi akan sangat minim yang berpotensi menyebabkan Karhutla.
"Kemudian yang perlu diwaspadai pada Mei-September mendatang, pola angin akan berubah dari selatan ke utara. Artinya kalau terjadi kebakaran, asap akan lari ke negeri tetangga," tuturnya.
Sebelumnya Gubernur Riau menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan 2017. Status siaga itu efektif berlaku selama 96 hari, atau mulai Januari ini hingga 30 April 2017 mendatang.
BPBD mencatat, sepanjang triwulan pertama 2017 ini, lebih 300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Satgas terus berusaha mencegah Karhutla dengan meningkatkan patroli terpadu serta membangun sekat-sekat kanal.