Penerimaan Polisi, Kapolda Riau: Jangan Percaya Penembak di Atas Kuda

id penerimaan polisi, kapolda riau, jangan percaya, penembak di, atas kuda

Penerimaan Polisi, Kapolda Riau: Jangan Percaya Penembak di Atas Kuda

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara meminta masyarakat tidak percaya kepada pihak yang mengaku bisa meluluskan orang masuk polisi denganmembayar sejumlah uang.

"Kepada masyarakat maupun orang tua jangan sampai mau ada orang yang coba menghubungi seolah-olah bisa membantu anaknya masuk. Itu dipastikan kata-kata bohong," kata Kapolda dalam rapat koordinasi penerimaan Anggota Polri Tahun Anggaran 2017 di Pekanbaru, Senin.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa orang yang melakukan ini bisa saja dari pantia atau polisi ataupun pejabat dan masyarakat. Pelaku seperti ini dikatakannya adalah sebagai "Penembak di atas kuda".

Orang itu, lanjutnya, merasa bisa meluluskan sehingga peserta yang tengah proses terpengaruh. Padahal, kata dia, peserta itu juga tetap lulus tanpa bantuan dari orang tersebut.

"Prinsip kita ingin betu-betul bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (betah). Saya minta tolong ini tidak sekedar slogan kata-kata saja, polisi sudah ikhtiar, tolong ikut dikawal," imbaunya.

Dia juga menambahkan bahwa dirinya akan bertanya pada masing-masing peserta apakah ada membayar untuk tes polisi. Pertanyaan itu, menurutnya akan dilakukan ketika sudah lulus dan tidak mempengaruhi kelulusan lalu uangnya juga akan dikembalikan.

Sementara itu, Kepala Biro SDM Polda Riau, Kombes Pol Benny Supandi menyampaikan Kegiatan penerimaan pendaftarannya 14 Maret sampai 15 April. Pada 17 april teken pakta integritas antara pengawas internal dan eksternal dengan peserta dan orang tua.

"Lanjut dengan tes kesehatan, psikologi, uji jasmani, dan ujian akademik terakhir pengumuman," ungkapnya.

Untuk kuota Riau dikatakannya 12 untuk Akpol, 250 untuk brigadir, dan 200 untuk tamtama. Namun lanjutnya jumlah itu bisa berubah tergantung kebutuhan masing-masing daerah.

Saat ini dalam pendaftaran secara "online" jumlah pendaftar sudah ada 35 akpol, 837 untuk Bintara umum, 87 Bintara Teknologi Informasi, dan 63 tamtama. Untuk Bintara musik tidak ada yang mendaftar karena tak ada sekolah menegah kejuruan musik.